Pelni belum berencana naikkan tarif penumpang
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Komersial PT Pelni (persero), Daniel E Bangonan menyatakan, pihaknya belum berencana menaikkan tarif tarif penumpang, meski pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa kenaikan hargga BBM berpengaruh terhadap perseroan. "Walaupun kenaikan ini berpengaruh, namun saat ini belum ada rencana kenaikan tarif," kata dia kepada Sindonews di kantornya, Jakarta, Senin (22/7/2013).
Menurut Daniel, tarif penumpang Pelni tidak akan naik karena pemerintah masih memberikan subsidi dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) pada 21 kapalnya.
"Ada anggaran PSO pemerintah sebesar Rp90 miliar, khusus kepada 21 kapal milik Pelni. Jadi kenaikan harga BBM tidak akan berpengaruh terhadap tarif penumpang," jelasnya.
Di sisi lain, kata dia, perseroan berusaha keras untuk menyesuaikan harga atau biaya muatan (kargo), karena adanya kenaikan harga BBM. Pihaknya berencana menaikkan biaya kargo pada September tahun ini.
"Pada muatan ada kenaikan 25 persen. Akan diberlakukan mulai September karena enggak mungkin tiba-tiba kita naikkan, pengusaha bisa kaget," ujar Daniel.
Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa kenaikan hargga BBM berpengaruh terhadap perseroan. "Walaupun kenaikan ini berpengaruh, namun saat ini belum ada rencana kenaikan tarif," kata dia kepada Sindonews di kantornya, Jakarta, Senin (22/7/2013).
Menurut Daniel, tarif penumpang Pelni tidak akan naik karena pemerintah masih memberikan subsidi dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) pada 21 kapalnya.
"Ada anggaran PSO pemerintah sebesar Rp90 miliar, khusus kepada 21 kapal milik Pelni. Jadi kenaikan harga BBM tidak akan berpengaruh terhadap tarif penumpang," jelasnya.
Di sisi lain, kata dia, perseroan berusaha keras untuk menyesuaikan harga atau biaya muatan (kargo), karena adanya kenaikan harga BBM. Pihaknya berencana menaikkan biaya kargo pada September tahun ini.
"Pada muatan ada kenaikan 25 persen. Akan diberlakukan mulai September karena enggak mungkin tiba-tiba kita naikkan, pengusaha bisa kaget," ujar Daniel.
(izz)