Cadangan minyak RI di ambang titik nadir
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini menyatakan, bahwa saat ini cadangan minyak bumi Indonesia berada di titik nadir.
Sejak 1 Januari 2013, diperkirakan cadangan minyak Indonesia akan habis dalam 12 tahun. Peristiwa tersebut akan terjadi apabila dalam waktu dekat, Indonesia tidak menemukan titik cadangan minyak baru.
"Sekarang ada di titik nadir. Dalam 12 tahun bisa habis kalau tidak menemukan cadangan baru. Kita harus segera cari penggantinya," ujar Rudi dalam acara buka bersama di Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Menurutnya, berbeda dengan kondisi cadangan minyak bumi, cadangan gas masih dalam posisi aman hingga 44 tahun ke depan.
"Kalau cadangan gas masih banyak, untuk 44 tahun ke depan. Karena kita terus menemukan yang baru (cadangan)," pungkas dia.
Sejak 1 Januari 2013, diperkirakan cadangan minyak Indonesia akan habis dalam 12 tahun. Peristiwa tersebut akan terjadi apabila dalam waktu dekat, Indonesia tidak menemukan titik cadangan minyak baru.
"Sekarang ada di titik nadir. Dalam 12 tahun bisa habis kalau tidak menemukan cadangan baru. Kita harus segera cari penggantinya," ujar Rudi dalam acara buka bersama di Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Menurutnya, berbeda dengan kondisi cadangan minyak bumi, cadangan gas masih dalam posisi aman hingga 44 tahun ke depan.
"Kalau cadangan gas masih banyak, untuk 44 tahun ke depan. Karena kita terus menemukan yang baru (cadangan)," pungkas dia.
(izz)