China perintahkan 1.300 perusahaan kurangi kapasitas
A
A
A
Sindonews.com - China telah memerintahkan ribuan perusahaan di 19 sektor, termasuk semen dan baja untuk memangkas kapasitas produksi, karena pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambat.
Departemen Perindustrian China mengimbau sekitar 1.300 perusahaan untuk menutup fasilitas yang tidak produktif pada September, dan menghilangkan kelebihan kapasitas pada akhir tahun.
Dalam sebagian perekonomian negara yang diarahkan pemerintah China, perusahaan sering gagal mengindahkan sinyal ekonomi untuk memotong produksi, bahkan ketika kinerja mereka melemah atau ternyata merugi.
"Pemerintah sangat serius dalam upaya merestrukturisasi ekonomi dan siap untuk mentolerir rasa sakit yang diperlukan," kata Zhang Zhiwei, ekonom Nomura Securities, dalam catatan penelitiannya, seperti dilansir dari AFP, Jumat (26/7/2013).
"Ini memperkuat pandangan kami bahwa kebijakan stimulus agresif tidak mungkin diambil pada 2013, dan pertumbuhan dalam kecenderungan turun," tambahnya.
Departemen Keuangan telah memerintahkan 527 produsen semen untuk memangkas hampir 93 juta ton kelebihan kapasitas, dan 24 perusahaan baja untuk memotong tujuh juta ton kapasitas. Industri lain yang terkena adalah kaca, kertas dan tembaga.
Para analis mengatakan langkah itu bisa menekan aktivitas manufaktur yang sedang mengalami kontraksi ke level terendah dalam 11 bulan pada Juli 2013 (seperti indeks pembelian manajer awal HSBC).
"Data manufaktur akan berfluktuasi pada tingkat rendah dengan risiko penurunan karena China terus berupaya menghilangkan kelebihan kapasitas dan mengurangi persediaan," kata analis Minzu Securities, Xu Yiding kepada Dow Jones Newswires.
Kabinet China pada Rabu (24/7/2013) meluncurkan paket kebijakan, yang dijuluki 'stimulus-mini' oleh para ekonom, untuk mendorong pertumbuhan dengan memangkas pajak perusahaan kecil dan mempercepat investasi perkeretaapian.
Perencana utama ekonomi China, juga memperkenalkan aturan untuk memfasilitasi pembiayaan perusahaan kecil dan mendorong pengembangan lembaga keuangan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan mereka.
Meskipun kelesuan ekonomi domestik terjadi terus-menerus, kepala keuangan China awal bulan ini mengesampingkan kemungkinan memperkenalkan stimulus besar pada tahun ini, dan negara akan fokus pada reformasi struktural.
"Tahun ini, China tidak akan memperkenalkan apapun kebijakan stimulus keuangan besar-besaran, tetapi akan menyempurnakan kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja," kata Menteri Keuangan Lou Jiwei.
Departemen Perindustrian China mengimbau sekitar 1.300 perusahaan untuk menutup fasilitas yang tidak produktif pada September, dan menghilangkan kelebihan kapasitas pada akhir tahun.
Dalam sebagian perekonomian negara yang diarahkan pemerintah China, perusahaan sering gagal mengindahkan sinyal ekonomi untuk memotong produksi, bahkan ketika kinerja mereka melemah atau ternyata merugi.
"Pemerintah sangat serius dalam upaya merestrukturisasi ekonomi dan siap untuk mentolerir rasa sakit yang diperlukan," kata Zhang Zhiwei, ekonom Nomura Securities, dalam catatan penelitiannya, seperti dilansir dari AFP, Jumat (26/7/2013).
"Ini memperkuat pandangan kami bahwa kebijakan stimulus agresif tidak mungkin diambil pada 2013, dan pertumbuhan dalam kecenderungan turun," tambahnya.
Departemen Keuangan telah memerintahkan 527 produsen semen untuk memangkas hampir 93 juta ton kelebihan kapasitas, dan 24 perusahaan baja untuk memotong tujuh juta ton kapasitas. Industri lain yang terkena adalah kaca, kertas dan tembaga.
Para analis mengatakan langkah itu bisa menekan aktivitas manufaktur yang sedang mengalami kontraksi ke level terendah dalam 11 bulan pada Juli 2013 (seperti indeks pembelian manajer awal HSBC).
"Data manufaktur akan berfluktuasi pada tingkat rendah dengan risiko penurunan karena China terus berupaya menghilangkan kelebihan kapasitas dan mengurangi persediaan," kata analis Minzu Securities, Xu Yiding kepada Dow Jones Newswires.
Kabinet China pada Rabu (24/7/2013) meluncurkan paket kebijakan, yang dijuluki 'stimulus-mini' oleh para ekonom, untuk mendorong pertumbuhan dengan memangkas pajak perusahaan kecil dan mempercepat investasi perkeretaapian.
Perencana utama ekonomi China, juga memperkenalkan aturan untuk memfasilitasi pembiayaan perusahaan kecil dan mendorong pengembangan lembaga keuangan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan mereka.
Meskipun kelesuan ekonomi domestik terjadi terus-menerus, kepala keuangan China awal bulan ini mengesampingkan kemungkinan memperkenalkan stimulus besar pada tahun ini, dan negara akan fokus pada reformasi struktural.
"Tahun ini, China tidak akan memperkenalkan apapun kebijakan stimulus keuangan besar-besaran, tetapi akan menyempurnakan kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja," kata Menteri Keuangan Lou Jiwei.
(dmd)