Transformasi jadi BPJS, Jamsostek perbaiki pelayanan ini

Senin, 29 Juli 2013 - 09:14 WIB
Transformasi jadi BPJS, Jamsostek perbaiki pelayanan ini
Transformasi jadi BPJS, Jamsostek perbaiki pelayanan ini
A A A
Sindonews.com - PT Jamsostek (Persero) terus berbenah diri untuk menyiapkan transformasi menuju Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaa pada 1 Januari 2014 akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

Direktur Pelayanan PT Jamsostek (Persero), Achmad Riadi mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait dengan pelayanan Jamsostek.

“Meskipun kita punya strategi, punya perencanaan yang bagus, namun kalau tidak dieksekusi dengan segera tidak ada gunanya.” ujar Riadi dalam keterangan yang diterima Sindonews, Senin (29/7/2013).

Karena itu, Riadi menerapkan pengalamannya di lapangan terhadap apa saja yang harus diubah. Pertama, pelayanan Jamsostek selama ini terkendala panjangnya prosedur. Padahal, kebutuhan pelayanan terbaik dan kecepatan diperlukan para peserta.

Pelayanan terbaik, menurut Riadi harus mampu memberikan nilai tambah, seperti melayani dengan baik, kecepatan dalam memberikan layanan, tata ruangan juga harus baik dan memenuhi fasilitas atau keinginan peserta dengan baik.

"Saya lihat dari berbagai perusahaan termasuk di bank tentang paradigma pelayanan. Dari sana saya berpikir, harus ada yang diubah sebagai layanan prima dan berkualitas," tuturnya.

Kedua yang diubah adalah sikap yang kurang baik harus diperbaiki menjadi profesional, terbaik dengan memiliki sentuhan kemanusiaan. Contohnya pada penerapan pola antrean.

Pola antrean selama ini, peserta datang ambil nomor dan menunggu dipanggil, diperiksa kelengkapan dokumennya. Begitu tidak lengkap diharuskan kembali untuk melengkapi. Hal ini tentu akan menjadi tidak praktis dan kurang profesional.

Pola antrean itu kemudian diubah, bagi peserta yang akan mengurus klaim ke Jamsostek dari awal sudah diperiksa kelengkapan dan berkasnya oleh petugas. Begitu diketahui lengkap semuanya, baru diberi nomor untuk antre pelayanan selanjutnya.

"Dengan demikian, peserta yang akan mengurus klaim tidak menunggu terlalu lama kalau berkasnya tidak lengkap," pungkasnya.

Di sisi lain, Riadi juga minta pada karyawannya untuk melakukan pelayanan dengan sentuhan kemanusiaan. Dengan tidak mengorbankan klaim, kalau dilihat nilai klaimnya kecil dan kelengkapan dokumen peserta yang akan klaim ternyata kurang.

"Sebatas itu tidak prinsip, dan peserta itu sampai harus pulang kembali yang jauh untuk melengkapinya. Pelayanan bisa dilakukan secara fleksibel. Itulah maksudnya pelayanan dengan sentuhan kemanusiaan, tidak kaku," katanya.

Perbaikan selanjutnya tidak ada waktu jeda dalam melayani peserta. Jadi, para petugas beristirahat saya intruksikan bergantian. Dengan begitu, peserta yang mengurus klaim tetap terus dilayani sepanjang waktu kerja.

Menurut Riadi, pelayanan yang baik tidak hanya sekadar tanggung jawab bidang pelayanan saja. Tetapi harus mencakup semuanya, perlu tanggung jawab dan komitmen dari seluruh insan Jamsostek. "Mulai dari jajaran direksi sampai kepada staf bagian umum maupun office boy (OB)," kata Riadi.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7909 seconds (0.1#10.140)