Jelang Lebaran, perajin rotan panen pesanan

Senin, 29 Juli 2013 - 15:41 WIB
Jelang Lebaran, perajin rotan panen pesanan
Jelang Lebaran, perajin rotan panen pesanan
A A A
Sindonews.com - Menjelang Lebaran tahun ini, usaha mikro kerajinan rotan panen pesanan dari beberapa toko yang menjual parsel di Sumatera Barat (Sumbar) mulai dari Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Pesisir Selatan sampai Jambi.

Seperti pada usaha kerajinan tangan rotan milik Budy Family di Keluarahan Gantiang, Padang Timur, Sumatera Barat. Mereka harus memenuhi pesanan dari toko-toko.

"Pesanan yang harus kita selesaikan itu ada 5.000 unit, order tersebut sudah masuk tiga bulan menjelang Ramadan dan semakin banyak saat ini, kita bahkan kewalahan mengerjakan ditambah lagi sering padam," kata Edwin, pekerja kerajinan rotan, Senin (29/7/2013).

Menurutnya, untuk satu orang dalam sehari kalau bekerja dari pukul 07.00-17.00 bisa menyelesaikan 25 unit tempat parsel, kemudian dilanjutkan malam hari, itupun kalau listrik PLN tidak mati.

"Paling banyak yang memesan barang ini dari minimarket, ada juga kalangan pemerintah dan swasta tapi tidak sebanyak minimarket," ujarnya.

Dia menuturkan, satu keranjang parsel harganya bermacam-macan mulai dari Rp17 ribu per unit sampai Rp47 ribu per unit. Bentuknya ada keranjang sudut, suntiang, botol, dan gerobak. Setiap bentuk memiliki variasi yang dibedakan dari tingkatan.

"Ada tiga tempat parsel yang dibuat, tingkat satu, dua dan tiga dan paling mahal ini tingkat tiga, soalnya agak rumit membuatnya dan bahanya banyak," tuturnya.

Pihaknya telah mempekerjakan lima orang, dua pembuat rangka, dua memberi hiasan dan terakhir bagian mengecat. "Usaha ini sudah dibuka sejak 1986 dari orang tua kami. Kemudian diwariskan pada kami. Kami ini tidak pernah mengikuti pelatihan resmi yang sering dilakukan, tapi kami hanya belajar dari orang tua kami yang bekerja," ujarnya.

Jika hari-hari biasa mereka mengerjakan aneka kerajinan tangan sesuai dengan orderan dari toko yang menjual kerajinan rotan tersebut, rata-rata membuat buayan bayi, tudung nasi, keranjang koran.

"Bahan rotan dan manau ini di beli dari Pesisir Selatan dan Mentawai, setiap pekan masuk di sini. Tapi itu setelah di oleh dulu atau dikenal di goreng," pungkas Edwin.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5206 seconds (0.1#10.140)