Pemerintah ngaku kesulitan jaga inflasi tahunan 7,2%
A
A
A
Sindonews.com - Dengan angka inflasi Juli mencapai 3,29 persen dan inflasi tahun kalender sudah mencapai 6,75 persen, maka akan sulit untuk tidak melebihi angka inflasi tahunan sebesar 7,2 persen yang sudah disepakati antara pemerintah dan DPR dalam APBNP 2013.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
"Ya susah lah, artinya masih ada 5 bulan kedepan hanya boleh naik 0,5 persen meskipun Oktober ada potensi deflasi. Kalaupun begitu kita berharap ini tidak menjadi lebih buruk lah," ujar Bambang.
Bambang mengakui cukup sulit apabila memperediksi ketersediaan pangan dengan angka inflasi yang telah disepakati dalam APBNP 2013.
"Ketika membuat prediksi itu kita melihat dampak kenaikan harga BBM-nya. Yang susah itu memprediksi ketersediaan pangan itu yang tak terkontrol," sambungnya.
Namun begitu, dia masih optimis apabila angka inflasi akan segera menurun dalam bulan-bulan depan. "Mudah-mudahan ini yang terburuk. Bulan-bulan depannya jadi lebih baik," pungkasnya.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
"Ya susah lah, artinya masih ada 5 bulan kedepan hanya boleh naik 0,5 persen meskipun Oktober ada potensi deflasi. Kalaupun begitu kita berharap ini tidak menjadi lebih buruk lah," ujar Bambang.
Bambang mengakui cukup sulit apabila memperediksi ketersediaan pangan dengan angka inflasi yang telah disepakati dalam APBNP 2013.
"Ketika membuat prediksi itu kita melihat dampak kenaikan harga BBM-nya. Yang susah itu memprediksi ketersediaan pangan itu yang tak terkontrol," sambungnya.
Namun begitu, dia masih optimis apabila angka inflasi akan segera menurun dalam bulan-bulan depan. "Mudah-mudahan ini yang terburuk. Bulan-bulan depannya jadi lebih baik," pungkasnya.
(gpr)