Pertamax Green 95 Bukan Pengganti Pertalite, Begini Penjelasan Pertamina

Jum'at, 10 Mei 2024 - 17:46 WIB
loading...
Pertamax Green 95 Bukan Pengganti Pertalite, Begini Penjelasan Pertamina
Kehadiran Pertamax Green 95 ditegaskan oleh Pertamina, bukan untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, yang belakangan isunya santer terdengar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kehadiran Pertamax Green 95 ditegaskan oleh Pertamina , bukan untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite , yang belakangan isunya santer terdengar. Produk bahan bakar campuran bioetanol 5% ini memiliki kualitas serta harga yang berada di antara Pertamax RON 92 dan Pertamax Turbo RON 98.

"Memang terdapat 17 SPBU di Jawa Timur yang menjual produk Pertamax Green 95 sejak 10 bulan terakhir. Namun tidak ada kaitannya dengan isu yang berkembang di masyarakat bahwa produk tersebut adalah pengganti Pertalite," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga, Jatimbalinus Ahad Rahedi dalam keterangannya, dikutip Jumat (10/5/2024).



Ahad menjelaskan, bahwa Pertamax Green 95 adalah produk baru Pertamina yang dikhususkan untuk segmentasi kendaraan tertentu. Jenis bahan bakar minyak (BBM) itu hadir untuk kendaraan yang mengkonsumsi BBM dengan RON 92 ke atas.



Diungkap lebih lanjut, Pertamax Green 95 terbentuk dari sebagian senyawa nabati yakni etanol yang berasal dari molase tebu produksi PT Enero, Anak Usaha PTPN. Sehingga selain ramah lingkungan, juga sebagai dukungan pemberdayaan petani lokal.

"Bukan menggantikan Pertalite, tapi melengkapi varian Oktan BBM pada Gasoline yang selama ini pasarnya dikuasai kompetitor. Konsumsi paling banyak dari kalangan motor dan mobil tipe racing, karena akselerasinya memang bagus produk ini," ujarnya.

Ahad mengatakan, bahwa saat ini seluruh SPBU di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara masih menyalurkan Pertalite sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah. Ia menyebut penyaluran Pertalite sampai saat ini masih aman.

"Di Jawa Timur sendiri Pertalite menjadi produk paling laris dengan konsumsi 12.265 kilo liter per hari. Ditopang dengan stok saat ini 140.673 kilo liter, penyaluran Pertalite masih aman 10 kali lipat lebih," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1705 seconds (0.1#10.140)