Dahlan minta IDB dukung ekspor pesawat PT DI
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengaku telah meminta agar Islamic Develelopment Bank (IDB) dapat mendukung ekspor pesawat-pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) melalui fasilitas kredit ekspor IDB.
Dia mengungkapkan, dirinya telah mengadakan pertemuan dengan Presiden IDB, Ahmed Mohammed Ali di Clock Tower, depan Masjidil Haram, Makkah. Ahmed datang dari Jeddah didampingi Ahmed Saleh Hariri, pimpinan IDB Devisi Asia Selatan dan Tenggara.
"Penjualan pesawat PT DI akan lancar kalau bisa menggunakan kredit ekspor, karena negara pembeli biasanya minta sekalian pembiayaannya. Ahmed sangat antusias menyambut keinginan saya tersebut, karena IDB memang menyediakan kredit ekspor untuk negara-negara anggota," kata Dahlan dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Selasa (6/8/2013).
Dahlan menuturkan, menurut Ahmed Indonesia sebagai salah satu pendiri IDB, 39 tahun lalu memegang peran penting dalam IDB. "Saya menjelaskan PT DI sedang menawarkan pesawat untuk Bangladesh dan ke beberapa negara Afrika. Dan IDB tertarik untuk memberikan fasilitas kredit ekspor bagi Bangladesh," ujarnya.
Mantan Dirut PLN ini juga ditanya negara mana saja yang sudah menyatakan minat terhadap pesawat produksi PT DI. Dia pun telah menyampaikannya negara-negara yang dimaksud, termasuk Filipina. Namun terhalang masalah pembiayaan.
Selama tiga tahun ke depan, IDB menyediakan fasilitas pendanaan sampai Rp 30 triliun (USD3,3 miliar). Selain itu, IDB juga segera membuka kantor di Jakarta akhir tahun ini. Selama ini, untuk Asia Tenggara IDB hanya berkantor di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmed mengaku telah mengenal baik industri pesawat Indonesia karena pernah diajak Prof. BJ Habibie ke Bandung pada awal 1990-an. "Dia berharap apa yang saya inginkan tersebut bisa dilakukan IDB. Ahmed menyatakan kegembiraannya mendengar paparan saya bahwa kini PT DI memperoleh kemajuan besar dan untuk pertama kalinya tidak lagi rugi," kata Dahlan.
Dia mengungkapkan, dirinya telah mengadakan pertemuan dengan Presiden IDB, Ahmed Mohammed Ali di Clock Tower, depan Masjidil Haram, Makkah. Ahmed datang dari Jeddah didampingi Ahmed Saleh Hariri, pimpinan IDB Devisi Asia Selatan dan Tenggara.
"Penjualan pesawat PT DI akan lancar kalau bisa menggunakan kredit ekspor, karena negara pembeli biasanya minta sekalian pembiayaannya. Ahmed sangat antusias menyambut keinginan saya tersebut, karena IDB memang menyediakan kredit ekspor untuk negara-negara anggota," kata Dahlan dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Selasa (6/8/2013).
Dahlan menuturkan, menurut Ahmed Indonesia sebagai salah satu pendiri IDB, 39 tahun lalu memegang peran penting dalam IDB. "Saya menjelaskan PT DI sedang menawarkan pesawat untuk Bangladesh dan ke beberapa negara Afrika. Dan IDB tertarik untuk memberikan fasilitas kredit ekspor bagi Bangladesh," ujarnya.
Mantan Dirut PLN ini juga ditanya negara mana saja yang sudah menyatakan minat terhadap pesawat produksi PT DI. Dia pun telah menyampaikannya negara-negara yang dimaksud, termasuk Filipina. Namun terhalang masalah pembiayaan.
Selama tiga tahun ke depan, IDB menyediakan fasilitas pendanaan sampai Rp 30 triliun (USD3,3 miliar). Selain itu, IDB juga segera membuka kantor di Jakarta akhir tahun ini. Selama ini, untuk Asia Tenggara IDB hanya berkantor di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmed mengaku telah mengenal baik industri pesawat Indonesia karena pernah diajak Prof. BJ Habibie ke Bandung pada awal 1990-an. "Dia berharap apa yang saya inginkan tersebut bisa dilakukan IDB. Ahmed menyatakan kegembiraannya mendengar paparan saya bahwa kini PT DI memperoleh kemajuan besar dan untuk pertama kalinya tidak lagi rugi," kata Dahlan.
(izz)