Sosok dibalik keberhasilan Humpuss lepas dari kesulitan
A
A
A
Sindonews.com - Perahu yang dulu hampir karam itu kini sudah kembali terapung di permukaan. Bukan hanya terapung, perahu itu bahkan kini sudah bisa mengembangkan layarnya dan dalam kecepatan penuh untuk menjelajahi luasnya samudra.
Perahu itu adalah PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, sebuah perusahaan transportasi laut yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham tanah air denga kode emiten HITS.
Lalu bagaimana perahu yang hampir karam ini bisa kembali berlayar, tentu semua akan bertanya siap nahkodanya. Sosok pemimpin yang kami ilustrasikan sebagai seorang nahkoda gagah perkasa ini adalah Theo Lekatompessy.
Theo, begitu sosok ayah dua anak ini biasa disapa, tampak begitu ramah ketika Sindonews menghampiri ruangannya.
Siapa sangka pria dengan raut muka yang hangat ini mampu membawa perusahaan yang sudah lama merugi ini berbalik untung hanya dalam satu tahun.
Masih terngiang ketika setahun lalu, Sindonews berbincang dengan Theo yang kala itu tengah berjibaku untuk melakukan pembayaran sisa utang yang tunggakannya disusulkan sebesar Rp1 triliun.
Theo menjelaskan, pembayaran tunggakan itu sendiri terkait penyewaan kapal tongkang yang dipinjam dari perusahaan pemberi sewa asal Norwegia dan Yunani di mana, kapal-kapal tersebut dipergunakan untuk mengangkut berbagai bahan kimia dari keluar Indonesia pada tahun 2007.
Kembali soal keberhasilan Theo membawa segenap awaknya lepas dari semua kesulitan tersebut, dirinya bercerita, kunci utama keberhasilan usahanya adalah tentang bagaimana seorang pemimpin bisa menjalani lakon. Menempatkan diri pada lakon yang sesuai, menentukan sikap apa yang harus diambil, lalu memilih orang-orang terbaik yang dianggap tepat untuk menjalankan tugas tersebut.
"Dalam filsafat Jepang, dikenal dua matahari. Yang satu adalah Petani dan yang satu lagi adalah pemburu. Petani adalah sosok yang telaten, disiplin dan penuh perhitungan. Mereka selalu menempat semua kebutuhaannya pada tempat yang tertata sebelu mulai kerja. Sementara kalau pemburu itu gesit agresif dan cekatan. Begitu liat target, langsung mereka kejar terus mereka tangkap. Lalu dalam konsep pemimpin mana yang tepat?" tanyanya.
Anak ke dua daru dua bersaudara ini melanjutkan kata-katanya, "Seorang pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang bisa menjalani dua lakon itu. Jadi dia bisa menjalankan lakonnya sesuai dengan kondisi waktu itu (kondisi yang dihadapi)."
Selanjutnya, Theo yang malam itu tampak begitu antusias menceritakan pengalamannya kepada Sindonews, berkata, hal yang tak kalah penting adalah memilih awak yang tepat.
"Kita punya rencana hebat, kalau kita salah pilih orang ya rencana kita gak akan jalan. Menyambung ke cerita saya tadi, kalau kita sedaang menjalani lakon sebagai petani, maka kita harus ajak orang-orang yang punya sifat-sifat seperti petani. Dan begitu juga kalau kita sedang menjalani lakon sebagai pemburu, kita harus ajak orang-orang punya sifat-sifat seperti pemburu," cerita dia.
Secara sederhana Theo menjelaskan, umumnya sifat-sifat petani di miliki oleh kaum perempuan, "Perempuan itu telaten, ibaratnya kalau kita tinggalkan rumah berantakan, kita pulang pasti sudah beres", sementara, sifat-sifat pemburu itu dimiliki laki-laki. "Makanya sekarang yang ada disamping saya ini adalah perempuan," ujar dia sambil menunjuk dua orang staf perempuan yang kebetulan malam itu ikut mendampingi Theo di tengah perbincangan kami.
"Nah kemarin itu ketika sedang berjuang dari masa sulit itu saya menjadi pemburu. Kalau saya menjadi pemburu yang saya ajak itu yang laki-laki. Jadi kalau anda ketemu saya ketika saya jadi pemburu seperti kemarin mungkin anda tidak akan melihat saya didampingi wanita-wanita, tapi didampingi laki-laki ganteng," candanya.
Menilik kembali permasalah yang kala itu sempat menjerat perusahaan yang dipimpinnya tersebut, adalah perihal tunggakan atas ganti rugi immateril yang dialami perusahaan pemberi sewa setelah pada tahun 2008, HITS terpaksa menghentikan penyewaan dengan pertimbangan bahwa spesifikasi kapal yang disewa tidak sesuai dengan kebutuhan serta aktivitas pengangkutan yang hanya berputar di kisaran regional saja.
Sebenarnya pada tahun 2009 kapal-kapal tersebut sudah dikembalikan kepada perusahaan pemberi sewa, berikut dengan pembayaran sejumlah tunggakan yang harus dibayarkan sebagai biaya penyewaan. Namun demikian, masalah ternyata tidak berhenti sampai di situ. Tahun 2011, perusahaan pemberi sewa ternyata datang kembali guna menagih sisa tunggakan yang masih belum dibayarkan. Sisa tunggakan tersebut sebesar USD72 juta.
Ganti rugi immateril yang dimaksud, adalah ganti rugi atas asumsi keuntungan yang akan diperoleh perusahaan pemberi sewa dalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian.
Polemik tersebut berbuah penghentian perdagangan atas saham perusahaan (Suspend) oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Batu karang utang yang menjulang tinggi itu sudah berhasil dilalui, Perahu Humpuss pun sudah bisa berlayar lagi dengan kecepatan penuh. Status suspend tersebut sudah dicabut oleh otoritas BEI, dan saham perseroan telah kembali diperdagangkan di pasar negosiasi.
Namun, demikian Theo mengatakan, perjuangannya belum usai.
"Sekarang saya sedang menjadi petani dulu setelah kemarin berjibaku menjadi pemburu, babak belur sana sini, kita perlu berbenah. Kita harus jadi petani dulu sambil siap-siap untuk tahun depan. Karena tahun depan kita harus jadi pemburu lagi melakukan ekspansi sana-sini lagi," tutup dia.
Perahu itu adalah PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, sebuah perusahaan transportasi laut yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham tanah air denga kode emiten HITS.
Lalu bagaimana perahu yang hampir karam ini bisa kembali berlayar, tentu semua akan bertanya siap nahkodanya. Sosok pemimpin yang kami ilustrasikan sebagai seorang nahkoda gagah perkasa ini adalah Theo Lekatompessy.
Theo, begitu sosok ayah dua anak ini biasa disapa, tampak begitu ramah ketika Sindonews menghampiri ruangannya.
Siapa sangka pria dengan raut muka yang hangat ini mampu membawa perusahaan yang sudah lama merugi ini berbalik untung hanya dalam satu tahun.
Masih terngiang ketika setahun lalu, Sindonews berbincang dengan Theo yang kala itu tengah berjibaku untuk melakukan pembayaran sisa utang yang tunggakannya disusulkan sebesar Rp1 triliun.
Theo menjelaskan, pembayaran tunggakan itu sendiri terkait penyewaan kapal tongkang yang dipinjam dari perusahaan pemberi sewa asal Norwegia dan Yunani di mana, kapal-kapal tersebut dipergunakan untuk mengangkut berbagai bahan kimia dari keluar Indonesia pada tahun 2007.
Kembali soal keberhasilan Theo membawa segenap awaknya lepas dari semua kesulitan tersebut, dirinya bercerita, kunci utama keberhasilan usahanya adalah tentang bagaimana seorang pemimpin bisa menjalani lakon. Menempatkan diri pada lakon yang sesuai, menentukan sikap apa yang harus diambil, lalu memilih orang-orang terbaik yang dianggap tepat untuk menjalankan tugas tersebut.
"Dalam filsafat Jepang, dikenal dua matahari. Yang satu adalah Petani dan yang satu lagi adalah pemburu. Petani adalah sosok yang telaten, disiplin dan penuh perhitungan. Mereka selalu menempat semua kebutuhaannya pada tempat yang tertata sebelu mulai kerja. Sementara kalau pemburu itu gesit agresif dan cekatan. Begitu liat target, langsung mereka kejar terus mereka tangkap. Lalu dalam konsep pemimpin mana yang tepat?" tanyanya.
Anak ke dua daru dua bersaudara ini melanjutkan kata-katanya, "Seorang pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang bisa menjalani dua lakon itu. Jadi dia bisa menjalankan lakonnya sesuai dengan kondisi waktu itu (kondisi yang dihadapi)."
Selanjutnya, Theo yang malam itu tampak begitu antusias menceritakan pengalamannya kepada Sindonews, berkata, hal yang tak kalah penting adalah memilih awak yang tepat.
"Kita punya rencana hebat, kalau kita salah pilih orang ya rencana kita gak akan jalan. Menyambung ke cerita saya tadi, kalau kita sedaang menjalani lakon sebagai petani, maka kita harus ajak orang-orang yang punya sifat-sifat seperti petani. Dan begitu juga kalau kita sedang menjalani lakon sebagai pemburu, kita harus ajak orang-orang punya sifat-sifat seperti pemburu," cerita dia.
Secara sederhana Theo menjelaskan, umumnya sifat-sifat petani di miliki oleh kaum perempuan, "Perempuan itu telaten, ibaratnya kalau kita tinggalkan rumah berantakan, kita pulang pasti sudah beres", sementara, sifat-sifat pemburu itu dimiliki laki-laki. "Makanya sekarang yang ada disamping saya ini adalah perempuan," ujar dia sambil menunjuk dua orang staf perempuan yang kebetulan malam itu ikut mendampingi Theo di tengah perbincangan kami.
"Nah kemarin itu ketika sedang berjuang dari masa sulit itu saya menjadi pemburu. Kalau saya menjadi pemburu yang saya ajak itu yang laki-laki. Jadi kalau anda ketemu saya ketika saya jadi pemburu seperti kemarin mungkin anda tidak akan melihat saya didampingi wanita-wanita, tapi didampingi laki-laki ganteng," candanya.
Menilik kembali permasalah yang kala itu sempat menjerat perusahaan yang dipimpinnya tersebut, adalah perihal tunggakan atas ganti rugi immateril yang dialami perusahaan pemberi sewa setelah pada tahun 2008, HITS terpaksa menghentikan penyewaan dengan pertimbangan bahwa spesifikasi kapal yang disewa tidak sesuai dengan kebutuhan serta aktivitas pengangkutan yang hanya berputar di kisaran regional saja.
Sebenarnya pada tahun 2009 kapal-kapal tersebut sudah dikembalikan kepada perusahaan pemberi sewa, berikut dengan pembayaran sejumlah tunggakan yang harus dibayarkan sebagai biaya penyewaan. Namun demikian, masalah ternyata tidak berhenti sampai di situ. Tahun 2011, perusahaan pemberi sewa ternyata datang kembali guna menagih sisa tunggakan yang masih belum dibayarkan. Sisa tunggakan tersebut sebesar USD72 juta.
Ganti rugi immateril yang dimaksud, adalah ganti rugi atas asumsi keuntungan yang akan diperoleh perusahaan pemberi sewa dalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian.
Polemik tersebut berbuah penghentian perdagangan atas saham perusahaan (Suspend) oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Batu karang utang yang menjulang tinggi itu sudah berhasil dilalui, Perahu Humpuss pun sudah bisa berlayar lagi dengan kecepatan penuh. Status suspend tersebut sudah dicabut oleh otoritas BEI, dan saham perseroan telah kembali diperdagangkan di pasar negosiasi.
Namun, demikian Theo mengatakan, perjuangannya belum usai.
"Sekarang saya sedang menjadi petani dulu setelah kemarin berjibaku menjadi pemburu, babak belur sana sini, kita perlu berbenah. Kita harus jadi petani dulu sambil siap-siap untuk tahun depan. Karena tahun depan kita harus jadi pemburu lagi melakukan ekspansi sana-sini lagi," tutup dia.
(gpr)