Theo Lekatompessy sukses angkat citra Humpuss
A
A
A
Sindonews.com - Seringkali seseorang atau paling tidak sebuah perusahaan sulit pulih dari keterpurukan, karena image yang sudah terlajur terbentuk atas mereka sebagai perusahaan yang merugi. Sehingga cara termudah untuk lepas dari image tersebut adalah dengan berganti nama.
Namun demikian, pandangan sederhana itu tidak berlaku bagi sosok pria kelahiran Surabaya 1961 silam ini. Dia adalah Theo Lekatompessy, Presiden Direktur Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), sebuah perusahaan pengangkutan laut yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sahamnya diperdagangkan dengan kode HITS.
Theo, demikian pria paruh baya ini akrab di sapa, kepada Sindonews menegaskan, mengganti nama dan lari dari sejarah masa lalu bukanlah cara yang bijak dilakukan sebagai upaya untuk pulih dari sebuah keterpurukan.
"Pertanyaannya, kalau namanya sudah diganti, lalu apa semua jadi beres? Kenapa you harus lari? Kan mengganti nama itu seperti menipu," demikian sepenggal kata-kata yang dilontarkan Theo dalam wawancaranya dengan Sindonews di kantornya beberapa waktu lalu.
Dalam perbicangan sore itu selama kurang lebih satu setengah jam menjelang berbuka puasa, Theo membagi sebagian besar hidupnya yang telah dilalui sekitar 50 tahun lamanya. Selama perbincangan, jujur dan kejujuran adalah kata-kata yang berkali-kali diucapkan dan ditekankan dalam sejumlah versi kalimat.
Baginya yang membedakan pengusaha satu dengan yang lain adalah soal bagaimana mereka memperoleh keuntungan dan bagimana mereka menggunakan keuntungan yang diperolehnya.
"Mencari untung itu enggak haram, namanya usaha itu kan tujuannya cari untung. Tapi kalau cari untungnya dengan menipu itu yang haram. Yang membedakan pedagang (pengusaha) satu dengan pengusaha yang lain adalah bagaimana mendapatkan keuntungan dan bagaimana menggunakan keuntungannya," kata Theo.
Kembali soal pulih dari keterpurukan dengan merubah image, baginya masih banyak cara yang lebih bijak untuk kembali bangkit dari keterpurukan daripada harus mengganti nama.
"Memang akhirnya dengan alasan masalah identitas klau mau diterima, ya saya seperti itu adanya. Menurut saya yang kedua, saya ganti baju pun belum tentu orang percaya bahwa kita adalah sosok yang berbeda. You can cheat everbody one time, you can cheat someone everytime, but you can't cheat everbody everytime. Masa mau lari meninggalkan pelanggan," tukasnya.
Bagi sebagian orang, perbincangan ini seolah hanyalah obrolah idealis seorang pengusaha yang berharap semua berada dalam kondisi ideal. Di mana kejujuran menjadi kunci utamanya.
Tapi, pengalaman telah membuktikannya. Apa yang dikatakan Theo, bukanlah isapan jempol semata yang diceritakan sebagai hiburan bagi mereka yang tengah frustasi menghadapi masalah hidup. Lebih dari itu, cerita hidupnya ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Petuah Theo soal kejujuran dibuktikannya sendiri saat ini. Dirinya membuktikan bagaimana sebuah integritas berbuah manis manakala perusahaan yang dipimpinnya telah kembali membukukan laba setelah beberapa tahun sempat merugi.
"Memang pada akhirnya dalam melakukan usaha itu soal kejujuran. Jujur kepada supplier, jujur kepada diri sendiri dan jujur kepada pelanggan," simpul Theo. (izz)
Namun demikian, pandangan sederhana itu tidak berlaku bagi sosok pria kelahiran Surabaya 1961 silam ini. Dia adalah Theo Lekatompessy, Presiden Direktur Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), sebuah perusahaan pengangkutan laut yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sahamnya diperdagangkan dengan kode HITS.
Theo, demikian pria paruh baya ini akrab di sapa, kepada Sindonews menegaskan, mengganti nama dan lari dari sejarah masa lalu bukanlah cara yang bijak dilakukan sebagai upaya untuk pulih dari sebuah keterpurukan.
"Pertanyaannya, kalau namanya sudah diganti, lalu apa semua jadi beres? Kenapa you harus lari? Kan mengganti nama itu seperti menipu," demikian sepenggal kata-kata yang dilontarkan Theo dalam wawancaranya dengan Sindonews di kantornya beberapa waktu lalu.
Dalam perbicangan sore itu selama kurang lebih satu setengah jam menjelang berbuka puasa, Theo membagi sebagian besar hidupnya yang telah dilalui sekitar 50 tahun lamanya. Selama perbincangan, jujur dan kejujuran adalah kata-kata yang berkali-kali diucapkan dan ditekankan dalam sejumlah versi kalimat.
Baginya yang membedakan pengusaha satu dengan yang lain adalah soal bagaimana mereka memperoleh keuntungan dan bagimana mereka menggunakan keuntungan yang diperolehnya.
"Mencari untung itu enggak haram, namanya usaha itu kan tujuannya cari untung. Tapi kalau cari untungnya dengan menipu itu yang haram. Yang membedakan pedagang (pengusaha) satu dengan pengusaha yang lain adalah bagaimana mendapatkan keuntungan dan bagaimana menggunakan keuntungannya," kata Theo.
Kembali soal pulih dari keterpurukan dengan merubah image, baginya masih banyak cara yang lebih bijak untuk kembali bangkit dari keterpurukan daripada harus mengganti nama.
"Memang akhirnya dengan alasan masalah identitas klau mau diterima, ya saya seperti itu adanya. Menurut saya yang kedua, saya ganti baju pun belum tentu orang percaya bahwa kita adalah sosok yang berbeda. You can cheat everbody one time, you can cheat someone everytime, but you can't cheat everbody everytime. Masa mau lari meninggalkan pelanggan," tukasnya.
Bagi sebagian orang, perbincangan ini seolah hanyalah obrolah idealis seorang pengusaha yang berharap semua berada dalam kondisi ideal. Di mana kejujuran menjadi kunci utamanya.
Tapi, pengalaman telah membuktikannya. Apa yang dikatakan Theo, bukanlah isapan jempol semata yang diceritakan sebagai hiburan bagi mereka yang tengah frustasi menghadapi masalah hidup. Lebih dari itu, cerita hidupnya ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Petuah Theo soal kejujuran dibuktikannya sendiri saat ini. Dirinya membuktikan bagaimana sebuah integritas berbuah manis manakala perusahaan yang dipimpinnya telah kembali membukukan laba setelah beberapa tahun sempat merugi.
"Memang pada akhirnya dalam melakukan usaha itu soal kejujuran. Jujur kepada supplier, jujur kepada diri sendiri dan jujur kepada pelanggan," simpul Theo. (izz)
(gpr)