Cerita Lebaran dari pejabat BEI
A
A
A
Sindonews.com - Mudik sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia saat Lebaran. Mereka pun rela untuk berdesak-desakan pergi mudik sebelum Lebaran, demi merayakan hari raya dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa di Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat justru menghindari momen tersebut. Dia lebih memilih pulang kampung setelah Lebaran, untuk menghindari macet.
Dia berencana untuk pulang ke kampung halaman istrinya, Jambi pada Jumat (9/8/2013) bersama kedua anak dan istrinya. Samsul lebih memilih untuk bersabar menunggu arus mudik selesai dan berlebaran terlebih dahulu di Jakarta bersama kerabat, ketimbang melihat padat dan ramainya jalan di kota tujuannya.
"Habis Lebaran baru pulang ke Jambi, supaya lapang jalannya," ujar Samsul saat ditemui saat Buka Bersama BEI di Jakarta belum lama ini.
Kegiatan mudik pasca Lebaran merupakan kegiatan yang rutin dijalankan Samsul dan keluarga. Untuk transportasi, biasanya Samsul dan keluarga menggunakan moda angkutan udara untuk dapat mengantarkan dirinya bertemu dengan sanak saudara lebih cepat, proses pemesanan tiketnya pun sudah dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan.
Bagi lelaki kelahiran Padang ini, Lebaran adalah waktunya untuk istirahat dari rutinitas yang selama ini menggelayut. Dirinya mengandaikan, coba bayangkan, kalau dalam satu tahun tidak ada lebaran? kita tidak bisa bertemu keluarga, mertua atau bahkan orang tua.
Lebaran adalah momentum yang tepat untuk dapat berkumpul dan bercengkrama, mempererat tali silaturahmi diantara anggota keluarga. Meski tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan di Jambi, dia mengaku senang dan bahagia dapat berkumpul bersama orang tua dan mertua.
"Melakukan aktfitas bersama, seperti makan dan berbincang-bincang, itu semua yang paling disuka," ujarnya.
Walaupun tidak melakukan persiapan khusus untuk menyambut Lebaran, namun ada satu menu yang pasti terhidang di meja makan keluarga Samsul. Rendang, ya, makanan sarat santan yang berasal dari Sumatera Barat ini hampir setiap tahun terhidang di meja makan miliknya.
Hal ini lantaran Samsul dan istrinya sama-sama berasal dari Sumatra, jadi "lidahnya" hampir sama. "Tidak ada makanan khusus, paling rendang," ungkapnya.
Kalau Samsul tetap menjalankan tradisi mudik, lain halnya dengan Direktur Utama BEI, Ito Warsito yang malah memilih untuk merayakan lebaran bersama keluarga di Jakarta. Lelaki kelahiran Wonosobo ini mengatakan, setiap hari sudah pulang kampung, jadi tidak usah pulang kampung pada saat Lebaran. "Lebaran tahun ini di Jakarta saja," tambahnya.
Meski demikian, dia tetap memandang Lebaran adalah sarana untuk merefleksikan diri atas segala nikmat yang telah diberikan selama setahun kebelakang. "Dengan berpuasa menjadikan diri kita lebih bersyukur atas apa yang telah kita peroleh," ujarnya.
Sejalan dengan Ito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengatakan, dirinya akan merayakan Lebaran di Jakarta, karena kedua orang tua berada di Jakarta. "Tidak kemana-mana, karena orang tua juga di Jakarta," kata Hoesen. (izz)
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa di Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat justru menghindari momen tersebut. Dia lebih memilih pulang kampung setelah Lebaran, untuk menghindari macet.
Dia berencana untuk pulang ke kampung halaman istrinya, Jambi pada Jumat (9/8/2013) bersama kedua anak dan istrinya. Samsul lebih memilih untuk bersabar menunggu arus mudik selesai dan berlebaran terlebih dahulu di Jakarta bersama kerabat, ketimbang melihat padat dan ramainya jalan di kota tujuannya.
"Habis Lebaran baru pulang ke Jambi, supaya lapang jalannya," ujar Samsul saat ditemui saat Buka Bersama BEI di Jakarta belum lama ini.
Kegiatan mudik pasca Lebaran merupakan kegiatan yang rutin dijalankan Samsul dan keluarga. Untuk transportasi, biasanya Samsul dan keluarga menggunakan moda angkutan udara untuk dapat mengantarkan dirinya bertemu dengan sanak saudara lebih cepat, proses pemesanan tiketnya pun sudah dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan.
Bagi lelaki kelahiran Padang ini, Lebaran adalah waktunya untuk istirahat dari rutinitas yang selama ini menggelayut. Dirinya mengandaikan, coba bayangkan, kalau dalam satu tahun tidak ada lebaran? kita tidak bisa bertemu keluarga, mertua atau bahkan orang tua.
Lebaran adalah momentum yang tepat untuk dapat berkumpul dan bercengkrama, mempererat tali silaturahmi diantara anggota keluarga. Meski tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan di Jambi, dia mengaku senang dan bahagia dapat berkumpul bersama orang tua dan mertua.
"Melakukan aktfitas bersama, seperti makan dan berbincang-bincang, itu semua yang paling disuka," ujarnya.
Walaupun tidak melakukan persiapan khusus untuk menyambut Lebaran, namun ada satu menu yang pasti terhidang di meja makan keluarga Samsul. Rendang, ya, makanan sarat santan yang berasal dari Sumatera Barat ini hampir setiap tahun terhidang di meja makan miliknya.
Hal ini lantaran Samsul dan istrinya sama-sama berasal dari Sumatra, jadi "lidahnya" hampir sama. "Tidak ada makanan khusus, paling rendang," ungkapnya.
Kalau Samsul tetap menjalankan tradisi mudik, lain halnya dengan Direktur Utama BEI, Ito Warsito yang malah memilih untuk merayakan lebaran bersama keluarga di Jakarta. Lelaki kelahiran Wonosobo ini mengatakan, setiap hari sudah pulang kampung, jadi tidak usah pulang kampung pada saat Lebaran. "Lebaran tahun ini di Jakarta saja," tambahnya.
Meski demikian, dia tetap memandang Lebaran adalah sarana untuk merefleksikan diri atas segala nikmat yang telah diberikan selama setahun kebelakang. "Dengan berpuasa menjadikan diri kita lebih bersyukur atas apa yang telah kita peroleh," ujarnya.
Sejalan dengan Ito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengatakan, dirinya akan merayakan Lebaran di Jakarta, karena kedua orang tua berada di Jakarta. "Tidak kemana-mana, karena orang tua juga di Jakarta," kata Hoesen. (izz)
(gpr)