Jasa Sarana mulai bayar ganti rugi lahan

Selasa, 06 Agustus 2013 - 21:16 WIB
Jasa Sarana mulai bayar...
Jasa Sarana mulai bayar ganti rugi lahan
A A A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Jasa Sarana, Soko Sandi Buwono optimistis pembangunan Tol Cileunyi, Sumedang, Dawuan atau Cisumdawu akan selesai tepat waktu. Pembangunan Tol Cisumdawu diharapkan selesai pada 2016.

Keberadaan tol Cisumdawu diharapkan akan menunjang sarana infrastruktur Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Optimisme Tol Cisumdawu selesai tepat waktu didasari sudah dimulainya pembayaran ganti rugi lahan warga sejak Juli lalu.

"Pembayaran ganti rugi sudah dimulai sejak 31 Juli. Pada 2 Agustus, sudah ada 120 bidang lahan yang diberikan ganti ruginya," kata Soko dalam rilisnya, Selasa (6/8/2013).

Lahan yang sudah dibayar itu luas totalnya mencapai 122.749 meter persegi. Dana yang dikeluarkan Jasa Sarana untuk ganti rugi itu adalah Rp19,20 miliar.

"Ini diharapkan jadi awal yang baik sehingga dapat mendorong percepatan penyelesaian pengadaan tanah jalan Tol Cisumdawu dari seksi I sampai seksi VI. Sehingga pengoperasian Tol Cisumdawu dapat dilaksanakan bersamaan dengan beroperasinya BIJB pada 2016," ungkapnya.

Diakui Soko, memang ada beberapa kendala teknis terkait penyelesaian pembebasan lahan. Tapi keseriusan dan kesadaran semua pihak terkait pentingnya Tol Cisumdawu, maka pelaksanan pemberian ganti rugi bisa tercapai.

Jasa Sarana sendiri mendapat mandat dari Pemprov Jawa Barat untuk melaksanan pendanaan dan pengadaan lahan Tol Cisumdawu. "Jasa Sarana akan melaksanakan pengadaa lahan untuk seksi III hingga VI," ucapnya.

Soko mengatakan, sesuai penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Jasa Sarana akan melalui tim pembebasan tanah Kemen PU dan Panitia Penyedia Tanah (P2T) Kabupaten Sumedang, telah merealisasikan pembayaran ganti rugi pengadaan lahan Tol Cisumdawu seksi III yang meliputi Sumedang-Cimalaka dengan panjang 3,75 kilometer dan luas 100,2 hektare.

Untuk pembebasan lahan berikutnya yaitu seksi IV yang meliputi Cimalaka-Legok, yang akan dibebaskan adalah panjang 7,2 kilometer dengan luas lahan 83,6 hektare. Seksi V yang meliputi Legok-Ujungjaya panjangnya 15,9 kilometer dengan luas lahan yang dibutuhkan 216,1 hektare.

Sedangkan untuk seksi VI yang meliputi Ujungjaya-Dawuan, panjangnya adalah 4 kilometer lebih dengan luas lahan yang dibutuhkan 22 hektare.

Proyek pembangunan Tol Cisumdawu sendiri erbagi menjadi dua phase dengan enam seksi. Phase satu terdiri dari seksi I-II dan phase dua terdiri dari seksi III-VI. Pengadaan tanah phase satu dibiayai APBN, sedangkan phase II oleh Jasa Sarana.

Estimasi total lahan yang dibutuhkan untuk pembanguna Tol Cisumdawu mencapai 848,2 hektare. Perkiraan dana untuk pengadaan tanah phase satu mencapai Rp665 miliar. Untuk phase dua, yang dibutuhkan mencapai Rp630 miliar. Sehingga total dana untuk phase satu dan dua mencapai Rp1,2 triliun lebih.

Untuk estimasi biaya proyek pembangunan Tol Cisumdawu untuk seksi I sekira Rp1,1 triliun, seksi II sekira Rp4,6 triliun, seksi III sekira Rp225,6 mikiar, seksi IV sekira Rp786,2 mikiar, seksi V sekira Rp 859 miliar, dan seksi VI sekira Rp185,1 miliar. Sehingga total biaya konstruksi mencapai Rp7,7 triliun lebih.

"Proses pembebasan lahan seksi I mencapai 27 persen, dan seksi II sudah 50 persen. Pengerjaan konstruksi untuk seksi II oleh pemerintah sedang berjalan. Begiu juga sedang berjalan untuk pembebasan tanah seksi III yang sudah mencapai Rp19,2 milir," tutur Soko.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0815 seconds (0.1#10.140)