IHSG masih akan mendekam di zona merah

Selasa, 13 Agustus 2013 - 08:55 WIB
IHSG masih akan mendekam...
IHSG masih akan mendekam di zona merah
A A A
Sindonews.com - Masih wara-wirinya sentimen negatif yang seolah belum mau meninggalkan pasar regional, tampaknya memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk turut merasakan tren pelemahan yang terjadi.

Tidak cukup dengan itu, sejumlah kabar negatif pun seolah melengkapi alasan IHSG untuk mendekam di zona merah.

"Pada perdagangan Selasa (13/8) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4569-4595 dan resistance 4628-4648," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Selasa (13/8/2013).

Berpola menyerupai double spinning masih cenderung sideways pada middle bollinger bands (MBB). MACD kembali menipis dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal melanjutkan upreversal dari area oversold.

"Belum adanya sentimen positif membuat IHSG sulit diharapkan untuk bangkit kecuali terjadi aksi beli besar pada saham-saham yang berada di area oversold," imbuh dia.

Menilik gejolak pasar di awal pekan kemarin, tampaknya IHSG telat dalam merespon sentimen negatif di pasar. Di saat bursa saham Asia di awal pekan bergerak positif seiring sentimen kenaikan harga komoditas, IHSG justru melemah.

Di sisi lain, fenomena penurunan ini pun juga jarang terjadi karena biasanya secara historis dalam beberapa tahun terakhir, laju IHSG cenderung positif setelah libur panjang Idul Fitri.

Kali ini, tampaknya berkah Lebaran tahun ini hanya bertahan jelang libur saja ketika IHSG menutup sesi perdagangan saat itu di zona positif seiring positifnya data-data ekonomi saat itu.

Adanya imbas rilis lonjakan inflasi Juli 2013, ekspektasi kenaikan BI rate di bulan ini, masih lemahnya nilai rupiah, dan sentimen negatif lainnya membuat IHSG harus mendekam di zona merah.

Pembukaan pasar saham Eropa yang minus pun juga memberikan imbas negatif. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4634,21 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4581,85 (level terendahnya) juga di awal sesi pertama dan berakhir di level 4597,78.

Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

Pergerakan nilai tukar rupiah naik tipis di tengah sentimen negatif seiring perkiraan banyaknya permintaan akan rupiah selama bulan puasa dan Lebaran.

Selain itu, menguatnya nilai mata uang yen dan rupee India turut berimbas positif pada laju rupiah.

"IHSG mengawali pekan yang kurang baik dimana gagal bertahan di kisaran target support kami (4600-4625) yang mengindikasikan masih adanya potensi koreksi tipis," simpul dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5943 seconds (0.1#10.140)