PM India yakinkan resesi ekonomi tak akan panjang
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri India Manmohan Singh menyakinkan penurunan pertumbuhan ekonomi tidak akan bertahan lama, karena pemerintah telah menghilangkan rintangan dengan membangun proyek-proyek terhenti, memudahkan aturan kepemilikan asing, dan membangun infrastruktur.
"Saat ini pertumbuhan ekonomi telah melambat dan kami bekerja keras untuk memperbaiki situasi," kata Singh, dalam pidato memperingati Hari Kemerdekaan India di New Delhi, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (15/8/2013).
Pembangunan dua port baru, delapan bandara, koridor industri dan proyek rel akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang.
Singh berusaha memperbaiki citra pemerintah dan partai yang berkuasa sebelum pemilu pada Mei 2013. Serangkaian tuduhan korupsi, perlambatan ekonomi dan kenaikan harga telah membebani pemerintahannya.
Singh menanggapi dengan meluncurkan undang-undang populis memperluas distribusi makanan murah untuk orang miskin dan kemudahan aturan kepemilikan asing guna menghidupkan kembali agenda ekonomi yang terhenti.
"Dalam beberapa bulan mendatang, kita akan melihat hasil nyata dari upaya meningkatkan investasi. Pertumbuhan kami akan lebih cepat, kesempatan kerja baru dibuat dan ada perbaikan di sektor infrastruktur," ungkap Singh.
India menghadapi rekor defisit transaksi berjalan, pertumbuhan lambat dan kenaikan tingkat inflasi. Produksi industri turun 2,2 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, sementara harga konsumen naik 9,64 persen yoy pada Juli.
"Tidak hanya negara kita yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Tahun terakhir adalah masa sulit bagi perekonomian dunia secara keseluruhan. Saya percaya bahwa fase pertumbuhan lambat India tidak akan bertahan lama," tandas Singh.
"Saat ini pertumbuhan ekonomi telah melambat dan kami bekerja keras untuk memperbaiki situasi," kata Singh, dalam pidato memperingati Hari Kemerdekaan India di New Delhi, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (15/8/2013).
Pembangunan dua port baru, delapan bandara, koridor industri dan proyek rel akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang.
Singh berusaha memperbaiki citra pemerintah dan partai yang berkuasa sebelum pemilu pada Mei 2013. Serangkaian tuduhan korupsi, perlambatan ekonomi dan kenaikan harga telah membebani pemerintahannya.
Singh menanggapi dengan meluncurkan undang-undang populis memperluas distribusi makanan murah untuk orang miskin dan kemudahan aturan kepemilikan asing guna menghidupkan kembali agenda ekonomi yang terhenti.
"Dalam beberapa bulan mendatang, kita akan melihat hasil nyata dari upaya meningkatkan investasi. Pertumbuhan kami akan lebih cepat, kesempatan kerja baru dibuat dan ada perbaikan di sektor infrastruktur," ungkap Singh.
India menghadapi rekor defisit transaksi berjalan, pertumbuhan lambat dan kenaikan tingkat inflasi. Produksi industri turun 2,2 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, sementara harga konsumen naik 9,64 persen yoy pada Juli.
"Tidak hanya negara kita yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Tahun terakhir adalah masa sulit bagi perekonomian dunia secara keseluruhan. Saya percaya bahwa fase pertumbuhan lambat India tidak akan bertahan lama," tandas Singh.
(dmd)