PLN teken PPA PLTA Rajamandala

Rabu, 21 Agustus 2013 - 10:54 WIB
PLN teken PPA PLTA Rajamandala
PLN teken PPA PLTA Rajamandala
A A A
Sindonews.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PT Rajamandala Electric Power (REP) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala, Jawa Barat.

Penandatanganan PPA PLTA Rajamandala ini dilakukan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Direktur Utama REP Bambang Priyambodo dan Takashi Shimada.

Dirut PLN Nur Pamudji mengatakan, pembelian tenaga listrik dengan kapasitas 47 megawatt (MW) ini memiliki masa kontrak selama 30 tahun. Harga jual tenaga listrik PLTA Rajamandala yang disepakati adalah USD8.6616 sen per kWh.

"Perjanjian ini merupakan bagian dari komitmen dan upaya PLN untuk terus meningkatkan kapasitas pasokan listrik, utamanya pasokan listrik pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, serta meningkatkan kontribusi energi baru terbarukan dalam pembangkitan," kata Pamudji dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Pamudji menjelaskan, PLTA Rajamandala merupakan proyek pembangkit listrik swasta tanpa mendapat jaminan pemerintah (Non Government Guarantee). Di Indonesia, proyek pembangkit listrik swasta ini yang pertama kali mendapatkan jaminan dari Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), yaitu sebuah lembaga di bawah naungan Bank Dunia.

"Hal ini tentunya menunjukkan bahwa PLN telah mendapatkan kepercayaan besar dari dunia internasional, sehingga MIGA mau memberikan jaminan atas proyek PLTA Rajamandala. Saat ini perwakilan dari MIGA sedang berada di Indonesia untuk melakukan due diligence project," ujarnya.

Dikatakannya, pengembangan PLTA Rajamandala akan menelan biaya USD115 juta dan akan didanai oleh Bank dari Jepang dengan skema project financing. Masa konstruksi PLTA Rajamandala diperkirakan selama 33 bulan dan dijadwalkan akan mulai beroperasi secara komersial pada pertengahan 2016.

Skema pembangunan PLTA ini, lanjut Pamudji, dengan skema full turnkey dimana kontraktor utama akan bertanggungjawab terhadap seluruh pembangunan pembangkit dan juga Saluran Transmisi Tegangan Tinggi (Sutet) sepanjang sekitar 8 kilometer.

Pembangunan ini tetap memperhatikan peraturan yang berlaku seperti perijinan dan juga Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari setiap unsur dalam pembangunan PLTA Rajamandala. Skema pengembangan proyek ini adalah BOOT (Built-Own-Operate-Transfer).

PLTA Rajamandala akan dibangun di Sungai Citarum, desa Cihea Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. PLT ini didesain sebagai PLTA run off river. Pola pengoperasiannya adalah mengikuti pola operasi PLTA Saguling (4x175) MW, dimana akan memanfaatkan air keluaran dari PLTA Saguling guna menghasilkan energi listrik.

Energi listrik yang dapat dihasilkan oleh PLTA Rajamandala rata-rata sebesar 181 GWh per tahun dan akan disalurkan ke Sistem Jawa Bali melalui jaringan transmisi 150 kV Cianjur-Cigereleng.

"Pembangunan proyek ini selain padat modal, juga padat karya. diharapkan akan dapat menyerap tenaga kerja lokal yang akan dilakukan mencapai sekitar 1200 orang," jelas Pamudji.

Sementara itu, Managing Executive Officer Kansai Electric Power Inc Hidehiko Yukawa mengatakan, pihaknya memiliki komitmen yang sama dengan PLN dan juga pemerintah Indonesia dalam pemanfaatan energi terbarukan.

"Kansai Electric Power dan pemerintah Jepang memiliki komitmen yang sama dengan PLN dan pemerintah Indonesia dalam pemanfaatan energi terbarukan untuk membangkitkan listrik," ujarnya.

REP merupakan anak perusahaan PT Indonesia Power dan Kansai Electric Power Inc. Kansai Electric Power Inc. adalah perusahaan pembangkit listrik kedua terbesar di Jepang dan telah berpengalaman dalam pembangunan dan pengoperasian PLTA.

Sementara PT Indonesia Power adalah anak usaha PT PLN (Persero) yang juga berpengalaman dalam pengembangan dan pengoperasian pembangkit listrik.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0799 seconds (0.1#10.140)