Inggris alami defisit anggaran pertama sejak 2010

Rabu, 21 Agustus 2013 - 17:33 WIB
Inggris alami defisit...
Inggris alami defisit anggaran pertama sejak 2010
A A A
Sindonews.com - Inggris mencatat defisit anggaran pertama sejak Juli 2010, akibat peningkatan pengeluaran pemerintah melebihi penerimaan pajak.

Kantor Statistik Nasional, ONS melaporkan, pinjaman bersih termasuk dukungan sementara bagi bank sebesar 488 juta pound (USD764 juta) dibandingkan dengan surplus 823 miliar pound pada tahun sebelumnya. Termasuk kupon kas yang diterima dari Bank of England (BoE) pada kepemilikan gilt, defisit sebesar 62 juta pound. Underlying penerimaan pajak 3,4 persen, tertinggal kenaikan 3,7 persen dalam pengeluaran.

Pemulihan ekonomi Inggris telah mencapai momentum dalam beberapa bulan terakhir, yang akan membantu Menteri Keuangan George Osborne memenuhi target anggaran.

Kantor Tanggung Jawab Anggaran, pengawas fiskal pemerintah, memperkirakan bahwa kekurangan fiskal setahun penuh akan meningkat menjadi 120 miliar pounds atau 7,5 persen dari produk domestik bruto (PDB), merevisi 116 miliar pound pada tahun sebelumnya.

"Kenaikan terbaru kami dalam perekonomian pasti akan membantu," kata Victoria Clarke, ekonom Investec Securities di London, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (21/8/2013).

"Kita mulai melihat beberapa dari pendapatan lembut sudah menjemput. Ada sedikit tanah yang perlu dibuat, tapi ada posisi ekonomi yang lebih baik untuk melakukannya," tambah Clarke.

Sebelumnya, Inggris secara tradisional mencatat surplus pada Juli, dari pembayaran pajak keuntungan perusahaan triwulanan bersama dengan pembayaran dari perusahaan minyak, dan orang-orang diklasifikasikan sebagai wiraswasta.

Pada Juli, pertumbuhan pendapatan dipimpin kenaikan 5,8 persen pajak penghasilan dari tahun sebelumnya. Namun, laporan hari ini pembayaran pajak perusahaan turun 0,9 persen. Pengeluaran didorong oleh lonjakan 4,5 persen pada pengeluaran seluruh departemen pemerintah.

"Penerimaan pajak yang kuat pada Juli mengkonfirmasi, bahwa perekonomian bergerak dari penyelamatan untuk pemulihan," kata Departemen Keuangan.

"Namun, masih ada jalan panjang bagi Inggris pergi dari krisis ekonomi terbesar dalam memori hidup, dan pemerintah tetap berpegang pada rencana ekonomi," tambahnya.

Pertumbuhan ekonomi Inggris dipercepat menjadi 0,6 persen pada kuartal kedua, serta indeks manufaktur dan jasa naik. Penguatan terakhir mengikuti pelemahan dari perkiraan pemulihan selama dua tahun terakhir yang memaksa Osborne memperpanjang pemerasan fiskal sampai 2018. PDB pada kuartal kedua 3,3 persen di bawah puncaknya pada awal 2008.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)