Harga minyak di perdagangan dunia merosot
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini merosot. Menurut para dealer, kondisi ini terjadi karena pedagang menunggu data stok energi AS dan mengawasi rilis Federal Reserve AS (Fed) dari pertemuan Juli.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 55 sen menjadi USD109,60 per barel pada transaksi di London. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 25 sen menjadi USD104,86 per barel.
Laporan mingguan cadangan minyak komersial Amerika oleh Administrasi Informasi Energi AS yang akan dirilis Rabu (21/8/2013) waktu setempat, memberikan indikasi tentang keadaan ekonomi nomor satu di dunia itu.
Lembaga tersebut pekan lalu mengatakan, stok minyak mentah menyusut menjadi 360,5 juta barel dalam pekan sampai 9 Agustus, terendah sejak Januari.
"Harga WTI mencari ke angka energi AS, bimbingan dari menit pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FMOC), serta berita dari Jackson Hole," kata David Lennox, analis sumber daya Fat Prophets, Sydney, seperti dilansir dari AFP.
Diketahui, gubernur bank sentral dari seluruh dunia akan berkumpul pada pertemuan tahunan di Jackson Hole, Wyoming, pekan ini.
Sementara faktor yang mendorong penurunan Brent kurang jelas, terutama indikasi terbaru dari pasar yang sesak, serta kurangnya data ekonomi terbaru.
"Berita keluar dari Eropa telah optimis, ini mungkin belum memiliki dampak pada permintaan," ujar Lennox.
Data pekan lalu menunjukkan, bahwa zona euro telah keluar dari rekor resesi 18 bulan pada kuartal kedua dengan pertumbuhan 0,3 persen.
Mata juga tertuju ke Washington, di mana menit dari pertemuan kebijakan Fed pada Juli lalu akan dituangkan sebagai petunjuk tentang masa depan program stimulus, yang telah bertindak sebagai pendukung bagi perekonomian.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 55 sen menjadi USD109,60 per barel pada transaksi di London. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 25 sen menjadi USD104,86 per barel.
Laporan mingguan cadangan minyak komersial Amerika oleh Administrasi Informasi Energi AS yang akan dirilis Rabu (21/8/2013) waktu setempat, memberikan indikasi tentang keadaan ekonomi nomor satu di dunia itu.
Lembaga tersebut pekan lalu mengatakan, stok minyak mentah menyusut menjadi 360,5 juta barel dalam pekan sampai 9 Agustus, terendah sejak Januari.
"Harga WTI mencari ke angka energi AS, bimbingan dari menit pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FMOC), serta berita dari Jackson Hole," kata David Lennox, analis sumber daya Fat Prophets, Sydney, seperti dilansir dari AFP.
Diketahui, gubernur bank sentral dari seluruh dunia akan berkumpul pada pertemuan tahunan di Jackson Hole, Wyoming, pekan ini.
Sementara faktor yang mendorong penurunan Brent kurang jelas, terutama indikasi terbaru dari pasar yang sesak, serta kurangnya data ekonomi terbaru.
"Berita keluar dari Eropa telah optimis, ini mungkin belum memiliki dampak pada permintaan," ujar Lennox.
Data pekan lalu menunjukkan, bahwa zona euro telah keluar dari rekor resesi 18 bulan pada kuartal kedua dengan pertumbuhan 0,3 persen.
Mata juga tertuju ke Washington, di mana menit dari pertemuan kebijakan Fed pada Juli lalu akan dituangkan sebagai petunjuk tentang masa depan program stimulus, yang telah bertindak sebagai pendukung bagi perekonomian.
(dmd)