Didukung selective buying, IHSG berpotensi reli

Kamis, 22 Agustus 2013 - 08:09 WIB
Didukung selective buying,...
Didukung selective buying, IHSG berpotensi reli
A A A
Sindonews.com - Setelah terjungkal selama empat hari berturut-turut, akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka peluang penguatan didorong adanya selective buying sejumlah dana pensiun.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan, pada perdagangan Kamis IHSG akan berada pada support 4.132-4.205 dan resistance 4.235-4.270.

Berpola menyerupai bullish harami di bawah lower bollinger bands (LBB). MACD masih turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal dari bawah area oversold.

"Mulai adanya aksi beli menghantarkan IHSG sempat masuk target resisten kami (4.225-4.278) meski sempat mampir di target support kami (3.985-4.125). Diharapkan kenaikan ini dapat bertahan, sehingga dapat memperbaiki laju tren IHSG dan tidak dimanfaatkan untuk profit taking sesaat," kata Reza, Kamis (22/8/2013).

Pelemahan selama empat hari berturut-turut dalam market great sale pasca HUT Kemerdekaan RI tampaknya membuat sebagian besar pelaku pasar sudah gatal untuk membeli, mengingat harga saham-saham di bursa sudah terdiskon banyak.

Meski secara riil di lapangan belum adanya trigger positif yang datang, namun dengan pelemahan yang terjadi tersebut memang menarik perhatian pelaku pasar. Dengan pelemahan IHSG tersebut, level IHSG telah menyamai level pada periode awal September 2012.

"Ibarat ular tangga, IHSG mundur jauh dan harus melakukan pendakian kembali," kata Reza.

Adanya pemberitaan bahwa sejumlah Dapen dan asuransi besar banyak melakukan selective buying turut disambut positif dan memberi kepercayaan terhadap pasar saham Indonesia.

Meski pasar saham Asia ditutup negatif, begitupun dengan pembukaan pasar saham Eropa yang masih negatif tidak menghalangi IHSG untuk tetap menghijau.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.261,44 (level tertingginya) jelang akhir sesi 2 dan menyentuh level 4.150,24 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.218,45.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

Aksi jual masih terjadi pada hampir seluruh bursa saham Asia dengan kekhawatiran akan terjadi aliran keluar secara besar-besaran dari pasar saham Asia karena masih melambatnya pertumbuhan di sejumlah negara di Asia Pasifik.

Selain itu, eskpektasi pengurangan stimulus The Fed masih menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar. Apalagi jelang pertemuan FOMC pada dua hari ini, sehingga pelaku pasar lebih memilih untuk menahan diri masuk ke pasar. Meski mayoritas melemah, namun Nikkei dapat menghijau setelah adanya technical rebound.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4520 seconds (0.1#10.140)