Kemendag: Rupiah melempem bikin harga komoditas naik
A
A
A
Sindonews.com - Akibat terus terkereknya nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah, beberapa barang akan atau sudah mengalami kenaikan harga.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Bachrul Chairi mengatakan, salah satunya produk handphone dan sparepart kendaraan.
"Contohnya handphone dan kemudian sparepart dari pada kendaraan yang dirakit di sini, sebagian kan itu tetap harga satuannya jadi naik kan," ujar Bachrul di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Bachrul mengatakan, harga komoditas yang juga akan naik adalah bahan makanan seperti tepung terigu, karena Indonesia masih mengimpor enam juta ton terigu tiap tahun.
"Lalu ayam yang satu hari itu, baik telur dan ayamnya itu kan impor sebagian. Itu sudah naik, jualnya ke konsumen juga naik," ungkap Bachrul.
Dia mengungkapkan, walaupun beberapa harga barang impor akan disesuaikan seiring terdepresiasinya rupiah, tetapi Bachrul percaya nilai tukar rupiah akan kembali normal.
"Nanti rupiah akan stabil, kan nanti akan kembali ke normal lagi sesuai dengan APBN," pungkas dia.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Bachrul Chairi mengatakan, salah satunya produk handphone dan sparepart kendaraan.
"Contohnya handphone dan kemudian sparepart dari pada kendaraan yang dirakit di sini, sebagian kan itu tetap harga satuannya jadi naik kan," ujar Bachrul di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Bachrul mengatakan, harga komoditas yang juga akan naik adalah bahan makanan seperti tepung terigu, karena Indonesia masih mengimpor enam juta ton terigu tiap tahun.
"Lalu ayam yang satu hari itu, baik telur dan ayamnya itu kan impor sebagian. Itu sudah naik, jualnya ke konsumen juga naik," ungkap Bachrul.
Dia mengungkapkan, walaupun beberapa harga barang impor akan disesuaikan seiring terdepresiasinya rupiah, tetapi Bachrul percaya nilai tukar rupiah akan kembali normal.
"Nanti rupiah akan stabil, kan nanti akan kembali ke normal lagi sesuai dengan APBN," pungkas dia.
(izz)