Jaring laba-laba Bitung telan anggaran Rp2 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) dengan konsep jaring laba-laba, akan menelan anggaran negara sebesar Rp2 triliun. Dana ini dipastikan akan terserap dalam pengembangan industri, perikanan dan pariwisata.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan mengatakan, hingga saat ini sudah sebesar Rp319 miliar yang terpakai. Seluruh anggaran diambil dari APBN.
Seperti diketahui, Mangindaan melakukan kunjungan kerja di areal Pelabuhan Bitung dalam rangka KEK yang hingga saat masih melakukan pembenahan.
Berdasarkan keterangan pihak pelabuhan khusus peti kemas sampai sekarang ini pembangunan dermaga untuk menampung kapal laut sudah mencapai 358 meter dari yang direncanakan 1.000 meter dermaga yang akan melayani bongkar muat. Diperkirakan 2,5 juta peti kemas akan dicapai setiap tahun.
"Dermaga kami baru tersedia 358 meter, akan ditambah 1.000 meter dermaga seperti ini akan menampung 2,5 juta tius, peti kemas, interland kami bukan cuma di sini tapi sampai Papua, jaring laba-laba," kata kepala Terminal Peti Kemas Bitung, Kalbar Rianto, Senin (26/8/2013).
Sementara, Mangindaan mengaku kedatangannya tersebut untuk meminta penjelasan sejauh mana perkembangan proyek tersebut. "Anggaran yang sudah dikeluarkan sekian ratus miliar, sudah Rp319 miliar sampai saat ini, masih panjang lagi masih seribu meter," kata Menhub.
Menurutnya, di areal dermaga ini masih dilakukan pekerjaan perpanjangan dermaga sesuai target dan baru memasuki tahap kelima. Sementara, Kota Bitung memiliki jumlah penduduk 219.948 jiwa. Kepadatan penduduk 702,7 jiwa per kilometer bujur sangkar, pertumbuhan penduduk 3 persen berdasarkan data 2012.
Hingga kini, sudah memiliki lahan 534 hektare untuk KEK, namun masih terkendala pembebasan lahan. Pemerintah daerah sendiri telah menyiapkan 1.050 hektare kawasan reklamasi.
Letak geografis Kota Bitung yang berada tepat dibibir arus ekonomi, Asia Pasifik dipastikan akan menjaring dan meningkatkan perekonomian di kawasan Indonesia Timur.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan mengatakan, hingga saat ini sudah sebesar Rp319 miliar yang terpakai. Seluruh anggaran diambil dari APBN.
Seperti diketahui, Mangindaan melakukan kunjungan kerja di areal Pelabuhan Bitung dalam rangka KEK yang hingga saat masih melakukan pembenahan.
Berdasarkan keterangan pihak pelabuhan khusus peti kemas sampai sekarang ini pembangunan dermaga untuk menampung kapal laut sudah mencapai 358 meter dari yang direncanakan 1.000 meter dermaga yang akan melayani bongkar muat. Diperkirakan 2,5 juta peti kemas akan dicapai setiap tahun.
"Dermaga kami baru tersedia 358 meter, akan ditambah 1.000 meter dermaga seperti ini akan menampung 2,5 juta tius, peti kemas, interland kami bukan cuma di sini tapi sampai Papua, jaring laba-laba," kata kepala Terminal Peti Kemas Bitung, Kalbar Rianto, Senin (26/8/2013).
Sementara, Mangindaan mengaku kedatangannya tersebut untuk meminta penjelasan sejauh mana perkembangan proyek tersebut. "Anggaran yang sudah dikeluarkan sekian ratus miliar, sudah Rp319 miliar sampai saat ini, masih panjang lagi masih seribu meter," kata Menhub.
Menurutnya, di areal dermaga ini masih dilakukan pekerjaan perpanjangan dermaga sesuai target dan baru memasuki tahap kelima. Sementara, Kota Bitung memiliki jumlah penduduk 219.948 jiwa. Kepadatan penduduk 702,7 jiwa per kilometer bujur sangkar, pertumbuhan penduduk 3 persen berdasarkan data 2012.
Hingga kini, sudah memiliki lahan 534 hektare untuk KEK, namun masih terkendala pembebasan lahan. Pemerintah daerah sendiri telah menyiapkan 1.050 hektare kawasan reklamasi.
Letak geografis Kota Bitung yang berada tepat dibibir arus ekonomi, Asia Pasifik dipastikan akan menjaring dan meningkatkan perekonomian di kawasan Indonesia Timur.
(izz)