Pendapatan AALI dari jualan CPO Rp5,9 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini membukukan pendapatan dari penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar Rp5,93 triliun.
Namun, pendapatan tersebut turun sekitar 2,15 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,05 triliun.
Berdasarkan laporan perseroan yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terungkap bahwa pendapatan perseroan berasal dari penjualan CPO sebanyak 884.180 ton dengan harga rata-rata Rp6.702/kilogram (kg).
Dibanding periode yang sama tahun lalu, volume penjualan naik 14,1 persen dari periode yang sama tahun lalu 774.757 ton, namun harga rata-rata di bawah periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga menyebabkan pendapatan sedikit lebih rendah.
"Selama periode tersebut, harga jual rata-rata CPO turun 14,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7.805/kg," kata Investor Relations AALI, Rudy Limardjo, Selasa (27/8/2013).
Volume penjualan CPO perseroan di dalam negeri tumbuh 14,1 persen menjadi 868.681 ton dibanding akhir Juli tahun lalu sebanyak 761.272 ton. Penjualan ekspor juga melonjak 14,9 persen menjadi 15.499 ton dari sebelumnya 13.485 ton.
Sebaliknya, pendapatan dari penjualan kernel per akhir bulan ketujuh tahun ini tercatat naik 28,4 persen menjadi Rp552,43 miliar dibanding akhir Juli tahun lalu sebesar Rp430,24 miliar.
Sama dengan harga CPO, harga rata-rata kernel juga menurun 25,1 persen dari Rp3.962/kg menjadi Rp2.967/kg. Kendati demikian, volume penjualan kernel meningkat sebesar 71,5 persen menjadi 186.191 ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 108.592 ton.
Adapun pendapatan dari penjualan minyak kernel (PKO) menurun signifikan mencapai 85,74 persen dari Rp184,16 miliar pada Juli 2012 menjadi Rp26,27 miliar pada akhir Juli 2013.
Menurunnya pendapatan dari PKO akibat berkurangnya volume penjualan maupun turunnya harga. Pada periode tersebut, volume penjualan PKO turun 79 persen menjadi 4.251 ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 20.206 ton.
Sementara harga PKO anjlok 14,1 persen menjadi Rp6.702/kg dibanding tujuh bulan pertama tahun lalu sebesar Rp9.114/kg.
Namun, pendapatan tersebut turun sekitar 2,15 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,05 triliun.
Berdasarkan laporan perseroan yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terungkap bahwa pendapatan perseroan berasal dari penjualan CPO sebanyak 884.180 ton dengan harga rata-rata Rp6.702/kilogram (kg).
Dibanding periode yang sama tahun lalu, volume penjualan naik 14,1 persen dari periode yang sama tahun lalu 774.757 ton, namun harga rata-rata di bawah periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga menyebabkan pendapatan sedikit lebih rendah.
"Selama periode tersebut, harga jual rata-rata CPO turun 14,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7.805/kg," kata Investor Relations AALI, Rudy Limardjo, Selasa (27/8/2013).
Volume penjualan CPO perseroan di dalam negeri tumbuh 14,1 persen menjadi 868.681 ton dibanding akhir Juli tahun lalu sebanyak 761.272 ton. Penjualan ekspor juga melonjak 14,9 persen menjadi 15.499 ton dari sebelumnya 13.485 ton.
Sebaliknya, pendapatan dari penjualan kernel per akhir bulan ketujuh tahun ini tercatat naik 28,4 persen menjadi Rp552,43 miliar dibanding akhir Juli tahun lalu sebesar Rp430,24 miliar.
Sama dengan harga CPO, harga rata-rata kernel juga menurun 25,1 persen dari Rp3.962/kg menjadi Rp2.967/kg. Kendati demikian, volume penjualan kernel meningkat sebesar 71,5 persen menjadi 186.191 ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 108.592 ton.
Adapun pendapatan dari penjualan minyak kernel (PKO) menurun signifikan mencapai 85,74 persen dari Rp184,16 miliar pada Juli 2012 menjadi Rp26,27 miliar pada akhir Juli 2013.
Menurunnya pendapatan dari PKO akibat berkurangnya volume penjualan maupun turunnya harga. Pada periode tersebut, volume penjualan PKO turun 79 persen menjadi 4.251 ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 20.206 ton.
Sementara harga PKO anjlok 14,1 persen menjadi Rp6.702/kg dibanding tujuh bulan pertama tahun lalu sebesar Rp9.114/kg.
(rna)