Kernel Oil pernah dapat jatah dua terminal minyak
A
A
A
Sindonews.com - Kernel Oil Private Limited ternyata pernah memperoleh jatah di terminal minyak mentah dan kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur, dan terminal minyak mentah sumur minyak Minas, Jambi dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Fakta itu terungkap lewat publikasi dan data Platts Global Allert (PGA) yang diterima langsung Sindo melalui email dari salah satu direktur Platts di New York, Amerika Serikat. Setelah berinteraksi dengan jajaran Platts lewat surat elektronik itu, akhirnya direktur tersebut mengirimkan beberapa rangkaian data.
Data dengan kode "MH0100" diberi tajuk sumber data tender "Indonesia's SKK Migas offers Senipah condensate, Minas crude".
Secara sederhana, tajuk itu jelas menunjukan bahwa SKK Migas pernah menawarkan kondesat Terminal Senipah dan minyak mentah Terminal Minas. Data itu dihimpun langsung oleh Platts perwakilan Singapura tertanggal 3 Juli 2013.
Dari penelusuran Sindo, minyak mentah jenis Minas yang dikenal juga dengan Sumatera Light Crude (SLC) merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
"Penjualnya adalah regulator hulu SKK Migas Indonesia. Dengan spesifikasi dan kuantitas yakni kondesat Senipah, 250 ribu barel dan minyak mentah Minas 250 ribu barel. Untuk lifting Juli (2013)," demikian data Platts yang diterima Sindo di Jakarta pada 24 Agustus 2013.
Minyak dari dua terminal itu akan diangkut dari pelabuhan Terminal Laut Senipah. "Harga dasarnya menggunakan ICP untuk kondesat Senipah," lanjut petikan data itu.
Platts memberikan catatan bahwa sebelumnya, SKK Migas terakhir penah menjual satu kargo 300 ribu barel kondesat Senipah kepada Kernel Oil berdasarkan harga ICP yang didasakan nilai kondesat Senipah kondensat. "Ditambah sekitar 5 sen/barel," tutup data tersebut.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) disebutkan per Juli 2013, kondensat Senipah disenilai USD103,74 per barel.
Kernel Oil Pte Ltd, perusahaan asal Singapura yang berdiri 2004 itu biasanya mengikuti proses lelang minyak mentah dari bagian negara. Termasuk di Indonesia. Bila ada minyak mentah tidak diserap PT Pertamina karena alasan teknis, SKK Migas akan menjual minyak tersebut melalui lelang. Sebagai trader, Kernel Oil biasa mengikuti tender untuk memperoleh jatah minyak mentah atau bahan bakar minyak untuk diekspor kembali.
Selain data tersebut, Platts juga memberikan beberapa data lainnya kepada Sindo, khususnya terkait sepakterjang Kernel Oil dalam tender di SKK Migas. Termasuk juga saat lembaga itu belum bersalin nama dari BP Migas.
Platts sendiri merupakan penyedia informasi global terkemuka di bidang energi, petrokimia, logam, pertanian, dan penyedia sumber utama dari penilaian harga patokan bagi pasar komoditas dunia.
Publikasi Platts biasa dipakai sebagai referensi penentukan harga minyak di dunia. Bahkan juga menjadi rujukan bagi pemerintah Indonesia dengan harga MOPS (Mean of Platt Singapore).
Diketahui, pada 13 Agustus 2013, penyidik KPK menciduk enam orang dalam operasi tangkap tangan. Tiga di antaranya yakni, Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini, Pimpinan Kortel Oil Ple Ltd Indonesia Simon Gunawan Tanjaya dan Deviardi alias Ardi. Ketiganya kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dalam pengelolaan kegiatan hulu migas di lingkungan SKK Migas, satu hari berikutnya.
KPK menyangkakan tuduhan pemberi suap kepada Simon dan diduga melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a dan b atau Pasal 13 UU No 31/1999, sebagaimana telah diubah dengan UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) jo Pasal 55 ayat 1 ke-(1) KUHP.
Sementara Rudi dan Ardi disangkakan Pasal 5 ayat (2) atau Pasal 11 atau Pasal 12 huruf a atau UU Pemberantasan Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke-(1) KUHP.
Fakta itu terungkap lewat publikasi dan data Platts Global Allert (PGA) yang diterima langsung Sindo melalui email dari salah satu direktur Platts di New York, Amerika Serikat. Setelah berinteraksi dengan jajaran Platts lewat surat elektronik itu, akhirnya direktur tersebut mengirimkan beberapa rangkaian data.
Data dengan kode "MH0100" diberi tajuk sumber data tender "Indonesia's SKK Migas offers Senipah condensate, Minas crude".
Secara sederhana, tajuk itu jelas menunjukan bahwa SKK Migas pernah menawarkan kondesat Terminal Senipah dan minyak mentah Terminal Minas. Data itu dihimpun langsung oleh Platts perwakilan Singapura tertanggal 3 Juli 2013.
Dari penelusuran Sindo, minyak mentah jenis Minas yang dikenal juga dengan Sumatera Light Crude (SLC) merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
"Penjualnya adalah regulator hulu SKK Migas Indonesia. Dengan spesifikasi dan kuantitas yakni kondesat Senipah, 250 ribu barel dan minyak mentah Minas 250 ribu barel. Untuk lifting Juli (2013)," demikian data Platts yang diterima Sindo di Jakarta pada 24 Agustus 2013.
Minyak dari dua terminal itu akan diangkut dari pelabuhan Terminal Laut Senipah. "Harga dasarnya menggunakan ICP untuk kondesat Senipah," lanjut petikan data itu.
Platts memberikan catatan bahwa sebelumnya, SKK Migas terakhir penah menjual satu kargo 300 ribu barel kondesat Senipah kepada Kernel Oil berdasarkan harga ICP yang didasakan nilai kondesat Senipah kondensat. "Ditambah sekitar 5 sen/barel," tutup data tersebut.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) disebutkan per Juli 2013, kondensat Senipah disenilai USD103,74 per barel.
Kernel Oil Pte Ltd, perusahaan asal Singapura yang berdiri 2004 itu biasanya mengikuti proses lelang minyak mentah dari bagian negara. Termasuk di Indonesia. Bila ada minyak mentah tidak diserap PT Pertamina karena alasan teknis, SKK Migas akan menjual minyak tersebut melalui lelang. Sebagai trader, Kernel Oil biasa mengikuti tender untuk memperoleh jatah minyak mentah atau bahan bakar minyak untuk diekspor kembali.
Selain data tersebut, Platts juga memberikan beberapa data lainnya kepada Sindo, khususnya terkait sepakterjang Kernel Oil dalam tender di SKK Migas. Termasuk juga saat lembaga itu belum bersalin nama dari BP Migas.
Platts sendiri merupakan penyedia informasi global terkemuka di bidang energi, petrokimia, logam, pertanian, dan penyedia sumber utama dari penilaian harga patokan bagi pasar komoditas dunia.
Publikasi Platts biasa dipakai sebagai referensi penentukan harga minyak di dunia. Bahkan juga menjadi rujukan bagi pemerintah Indonesia dengan harga MOPS (Mean of Platt Singapore).
Diketahui, pada 13 Agustus 2013, penyidik KPK menciduk enam orang dalam operasi tangkap tangan. Tiga di antaranya yakni, Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini, Pimpinan Kortel Oil Ple Ltd Indonesia Simon Gunawan Tanjaya dan Deviardi alias Ardi. Ketiganya kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dalam pengelolaan kegiatan hulu migas di lingkungan SKK Migas, satu hari berikutnya.
KPK menyangkakan tuduhan pemberi suap kepada Simon dan diduga melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a dan b atau Pasal 13 UU No 31/1999, sebagaimana telah diubah dengan UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) jo Pasal 55 ayat 1 ke-(1) KUHP.
Sementara Rudi dan Ardi disangkakan Pasal 5 ayat (2) atau Pasal 11 atau Pasal 12 huruf a atau UU Pemberantasan Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke-(1) KUHP.
(izz)