Muhaimin minta mahasiswa siap hadapi AEC 2015
Muhaimin minta mahasiswa siap hadapi AEC 2015
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), meminta mahasiswi agar mempersiapkan diri menghadapi diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
Jika tidak, kata Muhaimin, dikhawatirkan lulusan perguruan tinggi di Indonesia kesulitan berkompetisi mencari pekerjaan yang layak dengan lulusan pendidikan dari negara-negara ASEAN lainnya.
"Lulusan perguruan tinggi harus melengkapi dirinya dengan keterampilan dan kompetensi kerja yang siap pakai. SDM yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing tinggi merupakan syarat wajib agar bisa bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain," kata dia dalam rilisnya, Selasa (27/8/2013).
Muhaimin mengatakan, selama ini mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi juga menghadapi tantangan dari dalam, yaitu belum link and match-nya kompetensi keluaran pendidikan dan pelatihan dengan dunia kerja.
Hal ini disebabkan sistem diklat yang ada belum optimal bersinergi dengan pasar kerja, pesatnya perkembangan teknologi dan kompleksitas dunia modern menuntut keterampilan spesifik bekerja.
"Sehingga keluaran keduanya (pendidikan dan diklat) masih perlu diberikan bekal tambahan. Yaitu melalui program pemagangan atau pelatihan langsung ditempat kerja," ujar Muhaimin.
Dia meminta agar mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi memiliki bekal berupa hard skills dan soft skills yang memadai. Sehingga bisa bekerja dengan baik di berbagai bidang pekerjaan.
"Para calon pekerja Indonesia itu harus memiliki hard skills berupa ilmu pengetahuan sesuai bidang studi yang ditekuni dan pengetahuan tentang teknologi," terangnya.
Selain itu, mereka pun harus memilki softskills berupa kemampuan berkomunikasi baik lisan, tulisan, maupun gambar. Begitu juga dengan kemampuan bekerja secara mandiri dan di dalam tim, kemampuan berlogika, dan kemampuan menganalisis.
Jika tidak, kata Muhaimin, dikhawatirkan lulusan perguruan tinggi di Indonesia kesulitan berkompetisi mencari pekerjaan yang layak dengan lulusan pendidikan dari negara-negara ASEAN lainnya.
"Lulusan perguruan tinggi harus melengkapi dirinya dengan keterampilan dan kompetensi kerja yang siap pakai. SDM yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing tinggi merupakan syarat wajib agar bisa bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain," kata dia dalam rilisnya, Selasa (27/8/2013).
Muhaimin mengatakan, selama ini mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi juga menghadapi tantangan dari dalam, yaitu belum link and match-nya kompetensi keluaran pendidikan dan pelatihan dengan dunia kerja.
Hal ini disebabkan sistem diklat yang ada belum optimal bersinergi dengan pasar kerja, pesatnya perkembangan teknologi dan kompleksitas dunia modern menuntut keterampilan spesifik bekerja.
"Sehingga keluaran keduanya (pendidikan dan diklat) masih perlu diberikan bekal tambahan. Yaitu melalui program pemagangan atau pelatihan langsung ditempat kerja," ujar Muhaimin.
Dia meminta agar mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi memiliki bekal berupa hard skills dan soft skills yang memadai. Sehingga bisa bekerja dengan baik di berbagai bidang pekerjaan.
"Para calon pekerja Indonesia itu harus memiliki hard skills berupa ilmu pengetahuan sesuai bidang studi yang ditekuni dan pengetahuan tentang teknologi," terangnya.
Selain itu, mereka pun harus memilki softskills berupa kemampuan berkomunikasi baik lisan, tulisan, maupun gambar. Begitu juga dengan kemampuan bekerja secara mandiri dan di dalam tim, kemampuan berlogika, dan kemampuan menganalisis.
(izz)
Explore More