Pemerintah pastikan waspadai tekanan ekonomi global
A
A
A
Sindonews.com - Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah memastikan, dua tekanan global akan terus dimonitor, dihitung, dan diwaspadai dampaknya terhadap ekonomi Indonesia.
Kedua tekanan global tersebut yaitu, rencana pengurangan stimulus moneter Amerika Serikat (AS) tahap III dan kekhawatiran atas intervensi militer AS dan Inggris ke Suriah.
"Selain itu juga akan terus dipersiapan kebijakan untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia akibat dampak dari ketidakpastian yang semakin meluas ini," jelasnya seperti dikutip dari situs resmi Setkab, Rabu (28/8/2013).
Sampai saat ini, kata dia, tercatat lebih dari USD44 miliar capital outflow yang keluar dari negara berkembang dan emerging markets. Tekanan eksternal ini dipastikan akan semakin meningkat akibat rencana intervensi militer di Suriah dan risiko meningkatnya harga minyak mentah dunia.
Menurutnya, saat ini, baik pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus memonitor dan mewaspadai perkembangan ekonomi dunia, dan menghitung formula kebijakan yang telah ada sudah memadai atau tidak.
Dia menjelaskan, arus masuk kembali modal di pasar keuangan di negara berkembang dan emerging markets juga tidak seperti yang diharapkan dengan posisi wait and see investor global yang menunggu kepastian dari dua hal tersebut.
Kedua tekanan global tersebut yaitu, rencana pengurangan stimulus moneter Amerika Serikat (AS) tahap III dan kekhawatiran atas intervensi militer AS dan Inggris ke Suriah.
"Selain itu juga akan terus dipersiapan kebijakan untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia akibat dampak dari ketidakpastian yang semakin meluas ini," jelasnya seperti dikutip dari situs resmi Setkab, Rabu (28/8/2013).
Sampai saat ini, kata dia, tercatat lebih dari USD44 miliar capital outflow yang keluar dari negara berkembang dan emerging markets. Tekanan eksternal ini dipastikan akan semakin meningkat akibat rencana intervensi militer di Suriah dan risiko meningkatnya harga minyak mentah dunia.
Menurutnya, saat ini, baik pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus memonitor dan mewaspadai perkembangan ekonomi dunia, dan menghitung formula kebijakan yang telah ada sudah memadai atau tidak.
Dia menjelaskan, arus masuk kembali modal di pasar keuangan di negara berkembang dan emerging markets juga tidak seperti yang diharapkan dengan posisi wait and see investor global yang menunggu kepastian dari dua hal tersebut.
(izz)