Akuisisi MNC ke Bumiputera rampung September
A
A
A
Sindonews.com - PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menargetkan proses akuisisi 30 persen saham di PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) akan tuntas di bulan September. Proses akuisisi sudah dimulai perseroan sejak April lalu dan masih memerlukan restu dari Bank Indonesia (BI).
CEO MNC Group Harry Tanoesoedibjo mengatakan, saat ini akuisisi masih diproses dengan besaran yang sesuai pada yang diumumkan. Perseroan intinya akan membeli saham yang eksisting dan kalau sudah disetujui akan dilakukan penambahan modal baru melalui suntikan modal baru.
"Surat ke BI sudah lama sejak Mei dan mudah mudahan nanti September akan seleai. Saat ini butuh waktu perizinan," ujar Harry saat ditemui dalam MNC Business Award di Jakarta, Rabu (28/8/2013) malam.
Sebelumnya Compliance and HR Director Bank ICB Bumiputera Bambang Setiawan mengatakan ICB Financial Group Holdings AG masih menjadi pemilik terbesar terhadap bank ini dengan porsi 39,9 persen. Kemudian, terbesar kedua yaitu MNC Kapital. Selebihnya, terdapat kepunyaan Asuransi Jiwa Bumiputera senilai 5,46 persen dan sisanya merupakan milik publik di bursa.
Dia mengatakan bahwa setelah akuisisi tersebut, fokus bisnis ICB Bumiputera masih akan tetap sama, yakni di segmen mikro, kecil, dan menengah. Ini karena hal tersebut telah terangkum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
Ke depannya, ICB Bumiputera akan berusaha menggenjot kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM), mikro, dan konsumer sehingga memegang porsi 70 persen terhadap total bisnis. Sedangkan, kredit korporasi dan komersial akan dijaga pada posisi yang aman. "Kami inginnya begitu," ujar Bambang.
Bank ini juga ingin naik ke Bank Berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 2, yang memiliki syarat modal minimum Rp1 triliun. Pada akhir 2012, modal ICB Bumiputera baru sekitar Rp609 miliar. Untuk itu, mereka akan melakukan right issue di akhir tahun ini sebesar Rp315 miliar.
Bila ICB Bumiputera melakukan right issue, MNC Capital juga harus menyertakan modal. Bila tidak, kepemilikan sahamnya akan tergerus.
CEO MNC Group Harry Tanoesoedibjo mengatakan, saat ini akuisisi masih diproses dengan besaran yang sesuai pada yang diumumkan. Perseroan intinya akan membeli saham yang eksisting dan kalau sudah disetujui akan dilakukan penambahan modal baru melalui suntikan modal baru.
"Surat ke BI sudah lama sejak Mei dan mudah mudahan nanti September akan seleai. Saat ini butuh waktu perizinan," ujar Harry saat ditemui dalam MNC Business Award di Jakarta, Rabu (28/8/2013) malam.
Sebelumnya Compliance and HR Director Bank ICB Bumiputera Bambang Setiawan mengatakan ICB Financial Group Holdings AG masih menjadi pemilik terbesar terhadap bank ini dengan porsi 39,9 persen. Kemudian, terbesar kedua yaitu MNC Kapital. Selebihnya, terdapat kepunyaan Asuransi Jiwa Bumiputera senilai 5,46 persen dan sisanya merupakan milik publik di bursa.
Dia mengatakan bahwa setelah akuisisi tersebut, fokus bisnis ICB Bumiputera masih akan tetap sama, yakni di segmen mikro, kecil, dan menengah. Ini karena hal tersebut telah terangkum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
Ke depannya, ICB Bumiputera akan berusaha menggenjot kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM), mikro, dan konsumer sehingga memegang porsi 70 persen terhadap total bisnis. Sedangkan, kredit korporasi dan komersial akan dijaga pada posisi yang aman. "Kami inginnya begitu," ujar Bambang.
Bank ini juga ingin naik ke Bank Berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 2, yang memiliki syarat modal minimum Rp1 triliun. Pada akhir 2012, modal ICB Bumiputera baru sekitar Rp609 miliar. Untuk itu, mereka akan melakukan right issue di akhir tahun ini sebesar Rp315 miliar.
Bila ICB Bumiputera melakukan right issue, MNC Capital juga harus menyertakan modal. Bila tidak, kepemilikan sahamnya akan tergerus.
(gpr)