Harga batu bara anjlok, laba Adaro tergerus 55,4%

Jum'at, 30 Agustus 2013 - 10:30 WIB
Harga batu bara anjlok,...
Harga batu bara anjlok, laba Adaro tergerus 55,4%
A A A
Sindonews.com - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencatat penurunan laba bersih sebesar 55,4 persen menjadi USD116 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya USD260,1 juta.

Turunnya laba bersih tersebut akibat menurunnya pendapatan bersih pada periode yang sama sebesar 18 persen menjadi USD1,58 miliar dibanding sementer I tahun lalu senilai USD1,93 miliar.

Menurunnya pendapatan tersebut lantaran harga batu bara yang anjlok, yang tercermin dari harga jual rata-rata batu bara perseroan. Adapun, harga jual rata-rata batu bara perseroan pada semeter I/2013 susut 21 persen karena melemahnya indeks batu bara global.

Kendati demikian, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 5,4 persen menjadi USD1,23 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya USD1,3 miiar. Turunnya beban pokok pendapatan karena penurunan royalti yang diakibatkan menurunnya harga serta pembelian batu bara oleh pihak ketiga.

Di samping itu, EBITDA perseroan juga menurun 38 persen dari USD667,5 juta jadi USD413 juta. Namun, perseroan berhasil memepertahankan marjin EBITDA sebesar 26,6 persen. Sementara produksi batu bara perseroan tercatat bertambah 8 persen menjadi 24,94 metrik ton (MT).

Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, perseroan berada pada posisi tepat untuk mencapai target yang ditetapkan tahun ini maupun jangka panjang, yaitu menciptakan nilai maksimum dari batu bara Indonesia.

"Operasi penambang di Adaro berjalan baikdan membuahkah hasil lebih baik. Kelebihan pasokan yang masih terus berlangsung setelah kelebihan invesatsi selama bertahun-tahun menyebabkan harga batu bara global tetap lebih rendah, tetapi harga untuk batu bara kami yang berkalori tinggi tetap kuat," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/8/2013) malam.

Sementara Direktur dan Chief Operating Adaro Energy Chia Ah Hoo menambahkan, Adaro tetap fokus pada keunggulan operasional dan dapat mencapai rekor tertinggi produksi batu bara di kuartal II/2013 tanpa adanya lost time incident maupun melakukan pembelanjaan alat berat di Adaro Indonesia.

"Selain itu, adanya upaya mengoptimalkan kapasitas armada dan memanfaatkan peningkatan produktivitas yang dicapai," kata dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6277 seconds (0.1#10.140)