Jelang transformasi, Jamsostek cetak SDM berkualitas
A
A
A
Sindonews.com - PT Jamsostek (Persero) terus berupaya menyediakan tenaga kerja berkualitas, sejalan dengan rencana perseroan untuk bertransformasi sebagai Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Upaya ini sejalan dengan posisi Jamsostek sebagai perusahaan BUMN yang masuk dalam lima besar, dengan kepemilikan aset terbesar di antara perusahaan milik negara lainnya.
"Selain itu, Jamsostek merupakan satu-satunya perusahaan yang diatur dalam UU, sehingga kelolaannya harus dilakukan secara profesional oleh orang-orang yang memiliki kemampuan berkualitas," kata Direktur Umum dan SDM, Amri Yusuf dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Sabtu (31/8/2013).
Komitmen menyediakan tenaga kerja yang andal tercermin dari pelaksanaan diklat persiapan kerja yang diselenggarakan Jamsostek. Kegiatan tersebut diikuti 433 orang calon karyawan yang akan dipersiapkan untuk menjadi profesional guna mendukung transformasi BPJS Ketenagakerjaan.
Calon karyawan yang telah lulus seleksi, lanjut Amir, diharuskan kembali melewati dua fase agar benar-benar teruji kualifikasinya.
"Yang pertama harus mengikuti diklat persiapan kerja dan kedua adalah on job tranning atau masa coba penempatan kerja. Kedua fase tersebut akan memiliki nilai, sehingga akan terlihat kualitas dan potensi yang dimiliki para calon karyawan tersebut," jelasnya.
Patut diketahui, perusahaan pelat merah yang akan bertransformasi menjadi badan publik pada 1 Januari 2014 itu, saat ini memiliki karyawan sebanyak 3.250 yang tersebar di 11 kantor wilayah, 121 kantor cabang, 53 KCP dan 500 JSPO (Jamsostek sevice point officer) se-Indonesia.
Melalui UU BPJS No 24/ 2011, kata Amir, perusahaan dengan kelola jumlah kepesertaan 11,9 juta ini ke depan diamanahkan untuk membentuk kantor baru yang sebarannya ada di setiap kabupaten/kota.
"Kami berharap para calon karyawan yang sedang berada di 'kawah candra dimuka' Jamsostek ini, ke depan dapat menjadi tulang punggung perusahaan dan menjadi pemimpin di masa mendatang," pungkasnya.
Upaya ini sejalan dengan posisi Jamsostek sebagai perusahaan BUMN yang masuk dalam lima besar, dengan kepemilikan aset terbesar di antara perusahaan milik negara lainnya.
"Selain itu, Jamsostek merupakan satu-satunya perusahaan yang diatur dalam UU, sehingga kelolaannya harus dilakukan secara profesional oleh orang-orang yang memiliki kemampuan berkualitas," kata Direktur Umum dan SDM, Amri Yusuf dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Sabtu (31/8/2013).
Komitmen menyediakan tenaga kerja yang andal tercermin dari pelaksanaan diklat persiapan kerja yang diselenggarakan Jamsostek. Kegiatan tersebut diikuti 433 orang calon karyawan yang akan dipersiapkan untuk menjadi profesional guna mendukung transformasi BPJS Ketenagakerjaan.
Calon karyawan yang telah lulus seleksi, lanjut Amir, diharuskan kembali melewati dua fase agar benar-benar teruji kualifikasinya.
"Yang pertama harus mengikuti diklat persiapan kerja dan kedua adalah on job tranning atau masa coba penempatan kerja. Kedua fase tersebut akan memiliki nilai, sehingga akan terlihat kualitas dan potensi yang dimiliki para calon karyawan tersebut," jelasnya.
Patut diketahui, perusahaan pelat merah yang akan bertransformasi menjadi badan publik pada 1 Januari 2014 itu, saat ini memiliki karyawan sebanyak 3.250 yang tersebar di 11 kantor wilayah, 121 kantor cabang, 53 KCP dan 500 JSPO (Jamsostek sevice point officer) se-Indonesia.
Melalui UU BPJS No 24/ 2011, kata Amir, perusahaan dengan kelola jumlah kepesertaan 11,9 juta ini ke depan diamanahkan untuk membentuk kantor baru yang sebarannya ada di setiap kabupaten/kota.
"Kami berharap para calon karyawan yang sedang berada di 'kawah candra dimuka' Jamsostek ini, ke depan dapat menjadi tulang punggung perusahaan dan menjadi pemimpin di masa mendatang," pungkasnya.
(dmd)