IPO, Kalla Group incar Rp500 miliar

Minggu, 01 September 2013 - 13:25 WIB
IPO, Kalla Group incar Rp500 miliar
IPO, Kalla Group incar Rp500 miliar
A A A
Sindonews.com - Berniat melepas sejumlah anak perusahaan ke lantai bursa, Kalla Group, perusahaan keluarga mantan Wapres Jusuf Kalla ini, mengincar perolehan dana Rp500 miliar dari penjualan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Sekretaris perusahaan Kalla Group, Andi Asmir mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan konsolidasi untuk menentukan waktu penerbitan perdana saham-saham tersebut. Dari berbagai bidang bisnis Kalla Group, akan ada dua perusahaan yang dipersiapkan untuk IPO terlebih dulu.

Kedua perusahaan itu adalah PT Haka Sarana Investama yang merupakan induk dari sejumlah perusahaan properti milik Kalla Group serta PT Bumi Sarana Utama yang merupakan perusahaan holding daru divisi usaha konstruksi.

"Haka sarana memiliki 5 anak usaha dan Bumi Sarana menaungi empat perusahaan konstruksi. Selain berperan sebagai produsen beton dan aspal, Bumi sarana juga mengelola proyek pembangunan jalan," ungkapnya, Minggau (1/9/2013).

Tidak hanya itu, menurut Andi Asmir, Kalla Grup juga mulai merintis bisnis manufaktur khususnya pabrik pengolahan kakao. Perusahaan ini bernama PT Kalla Kakao Industri (KKI). Saat ini, pabrik kakao tersebut dalam tahap pemasangan mesin dengan kapasitas penuh 35 ribu
ton pertahun.

Targetnya, akhir tahun ini pabrik sudah bisa beroperasi. Pabrik ini akan mengolah bijih cokelat menjadi produk hilir berupa bubuk cokelat, pasta, dan butter chocolate. Dia berharap ketika beroperasi pabrik ini langsung bekerja dengan kapasitas penuh sebab sudah banjir pesanan dari perusahaan pengolah kakao kenamaan.

"Ini belum berproduksi tapi perushaan cokelat seperti Godiva, Mars, Nestle, dan Kraft sudah melakukan pesanan," ujarnya.

Ditargetkan dua hingga tiga tahun kedepan, kapasitas produksi KKI bisa meningkat hingga dua kali lipat mencapai 70 ribu ton pertahun mengingat sebagian besar kakao KKI akan diekspor dengan negara tujuan Australia, Eropa, China, Timur Tengah, dan India.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3734 seconds (0.1#10.140)