SKK Migas buka kesempatan latihan kerja

Senin, 02 September 2013 - 15:37 WIB
SKK Migas buka kesempatan...
SKK Migas buka kesempatan latihan kerja
A A A
Sindonews.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membuka kesempatan bagi putra-putri Indonesia mengikuti on the job training (OJT) selama enam bulan di fasilitas operasi milik Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).

Deputi Pengendalian Bisnis SKK Migas Lambok Hutahuruk menjelaskan, kegiatan ini merupakan program kerja sama SKK Migas untuk Operator Produksi Petronas Carigali, Kangean Energy Indonesia dan Santos. Selain itu, juga merupakan bagian dari upaya SKK Migas dan KKKS mengembangkan kompetensi tenaga kerja nasional dari berbagai tingkat.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas nasional, sehingga SKK Migas berkomitmen penuh dalam pengadaan jasa maupun barang," kata Lambok saat serah terima program OJT di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (2/9/2013)

Program OJT ini merupakan perwujudan awal dari progam cross posting (pertukaran pekerja antar KKKS/SKK Migas) yang terus-menerus diupayakan untuk dapat terimplementasi dengan baik. Tidak hanya pembantu sektor nonformal, tenaga kerja profesional Indonesia ternyata juga banyak diminati di luar negeri.

"Salah satu yang menjadi incaran adalah teknisi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) yang banyak direkrut di luar negeri supaya balik ke Indonesia," kata dia.

Kegiatan ini dinilainya sebagai upaya efektif dan efisien untuk mengembangkan kompetensi tenaga kerja di sektor migas, sehingga kompetensi yang di dapat sesuai dengan apa yang diinginkan untuk mengembangkan sektor ini.

"Biaya untuk pengembangan kegiatan ini dilakukan sepantasnya. Ingat biaya ini ditagihkan ke negara atau cost recovery," jelas Lambok.

Menurut Lambok, Timur Tengah pada tahun ini menginginkan insinyur migas dari Indonesia sebanyak 600 orang. Tapi sayangnya, besarnya eksodus tidak didukung tenaga kerja profesional karena terbatasnya insinyur migas di dalam negeri.

"Sekarang saja di Oman saja 200 orang. Maka itu sebanyak-banyaknya kita cetak di universitas, D3 kita lempar ke lapangan untuk jadi jagoan," katanya.

Alasan lain hengkangnya tenaga ahli berkualitas ke luar negeri karena gaji yang lebih terjamin dibandingkan di dalam negeri. Kendati demikian, negara juga tidak dapat menahan para insinyur migas dalam negeri jika ingin bekerja mengabdi di negeri orang karena kenyataannya memang lebih menjanjikan ketimbang di negeri sendiri.

Sementara itu General Manager Petronas, Zainal Anuar menjelaskan, program OJT yang dilakukan SKK Migas dan KKKS ini dirancang sebagai upaya mempersiapkan operator produksi yang kompeten sesuai kebutuhan bisnis Petronas pada saat beroperasi nanti.

"Peserta akan on the job training selama enam bulan di fasilitas operasi Santos dan Kangean," tutup Zaenal.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0804 seconds (0.1#10.140)