Sulsel tawarkan proyek kereta api ke Ciputra
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo menawarkan proyek pengembangan kereta api trans Sulawesi pada Ciputra Grup.
Investasi ini menurut Syahrul, senagaja ditawarkan ke swasta termasuk Ciputra untuk mempercepat realisasi infrastruktur di wilayah ini. Apalagi, Ciputra salah satu perusahaan besar yang memiliki modal kuat.
"Saya kira sudah saatnya Ciputra juga menggarap investasi jangka panjang 50 sampai 100 tahun seperti kereta api. Meskipun jangka panjang, tapi kan penghasilannya per hari," kata dia saat menerima direksi Ciputra Grup, Senin (2/9/2013).
Gubernur dua priode ini bahkan menawarkan konsep pengembangan kereta api yang dijalankan salah satu kota di China dengan mengembangkan rel berbasis beton. Dengan cor beton, maka penghematan anggaran dapat dilakukan, di mana per kilometer hanya menelan dana Rp1 miliar sampai Rp2 miliar.
Menurutnya, angka tersebut sangat jauh jika dibanding rel biasa yang mencapai Rp25 miliar per tahun. Rencananya, kereta api trans Sulawesi ini akan menghubungkan semua wilayah di Sulawesi. Jalur pertama yang dibangun adalah kawasan yang cepat berkembang, yakni Makassar dan Pare-Pare.
Sementara, jalur trans Sulawesi memiliki panjang sekitar 2.000 kilometer (km). Sesuai dengan studi detail engineering design dibutuhkan dana sekitar Rp30 triliun. Jika Proyek ini selesai, diharapkan akan mempercepat arus barang dan arus orang di Pulau Sulawesi.
Menanggapi hal tersebut, Director Kantor Pusat Ciputra, Hendry Nurhalim mengaku belum dapat berbicara banyak tentang gagasan Gubernur Sulsel tersebut. Meski demikian, dia berjanji akan membawa hal ini ke tingkat direksi Ciputra.
Hendry menuturkan, kedatangannya kali ini karena berencana memperluas jaringan usaha dengan menambah dua sektor pembangunan, yaitu Rumah Sakit dan Sekolah. Namun demikian, Hendry belum bisa menyebutkan jumlah investasi dan lokasi pembangunan.
Rumah sakit ini akan menjadi pelengkap sarana kawasan elit perumahan yang dibangun Ciputra dengan kapasitas 100 tempat tidur dan dilengkapi peralatan modern. Sementara, sekolah dirancang menjadi sekolah internasional.
Menurut Hendry, sebelum dua sektor ini, Ciputra lebih dulu telah membangun beberapa proyek seperti pembangunan perumahan mewah di Hertasning dan kabupaten Gowa, membangun apartemen vida view, serta bekerjasama dengan PT Sinar Galesong membangun yang Padevally view diatas lahan 500 hektare di dekat kawasan lapangan golf di kabupaten Gowa.
"Untuk pembangunan rumah sakit dan sekolah kami rencananya akan bangun di dekat kawasan hunia, sehingga mampu dijangkau dengan mudah," ujar dia.
Investasi ini menurut Syahrul, senagaja ditawarkan ke swasta termasuk Ciputra untuk mempercepat realisasi infrastruktur di wilayah ini. Apalagi, Ciputra salah satu perusahaan besar yang memiliki modal kuat.
"Saya kira sudah saatnya Ciputra juga menggarap investasi jangka panjang 50 sampai 100 tahun seperti kereta api. Meskipun jangka panjang, tapi kan penghasilannya per hari," kata dia saat menerima direksi Ciputra Grup, Senin (2/9/2013).
Gubernur dua priode ini bahkan menawarkan konsep pengembangan kereta api yang dijalankan salah satu kota di China dengan mengembangkan rel berbasis beton. Dengan cor beton, maka penghematan anggaran dapat dilakukan, di mana per kilometer hanya menelan dana Rp1 miliar sampai Rp2 miliar.
Menurutnya, angka tersebut sangat jauh jika dibanding rel biasa yang mencapai Rp25 miliar per tahun. Rencananya, kereta api trans Sulawesi ini akan menghubungkan semua wilayah di Sulawesi. Jalur pertama yang dibangun adalah kawasan yang cepat berkembang, yakni Makassar dan Pare-Pare.
Sementara, jalur trans Sulawesi memiliki panjang sekitar 2.000 kilometer (km). Sesuai dengan studi detail engineering design dibutuhkan dana sekitar Rp30 triliun. Jika Proyek ini selesai, diharapkan akan mempercepat arus barang dan arus orang di Pulau Sulawesi.
Menanggapi hal tersebut, Director Kantor Pusat Ciputra, Hendry Nurhalim mengaku belum dapat berbicara banyak tentang gagasan Gubernur Sulsel tersebut. Meski demikian, dia berjanji akan membawa hal ini ke tingkat direksi Ciputra.
Hendry menuturkan, kedatangannya kali ini karena berencana memperluas jaringan usaha dengan menambah dua sektor pembangunan, yaitu Rumah Sakit dan Sekolah. Namun demikian, Hendry belum bisa menyebutkan jumlah investasi dan lokasi pembangunan.
Rumah sakit ini akan menjadi pelengkap sarana kawasan elit perumahan yang dibangun Ciputra dengan kapasitas 100 tempat tidur dan dilengkapi peralatan modern. Sementara, sekolah dirancang menjadi sekolah internasional.
Menurut Hendry, sebelum dua sektor ini, Ciputra lebih dulu telah membangun beberapa proyek seperti pembangunan perumahan mewah di Hertasning dan kabupaten Gowa, membangun apartemen vida view, serta bekerjasama dengan PT Sinar Galesong membangun yang Padevally view diatas lahan 500 hektare di dekat kawasan lapangan golf di kabupaten Gowa.
"Untuk pembangunan rumah sakit dan sekolah kami rencananya akan bangun di dekat kawasan hunia, sehingga mampu dijangkau dengan mudah," ujar dia.
(izz)