Harga minyak di perdagangan dunia jatuh

Senin, 02 September 2013 - 20:29 WIB
Harga minyak di perdagangan...
Harga minyak di perdagangan dunia jatuh
A A A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini jatuh, setelah Presiden AS Barack Obama memutuskan meminta persetujuan dari parlemen atas rencana aksi militer terhadap Suriah. Namun, kerugian tertutupi berita positif ekonomi China, yang merupakan konsumen energi terbesar di dunia.

Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 41 sen menjadi USD107,24 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 44 sen menjadi USD114,45 per barel.

Meskipun pasar AS pada Senin (2/9/2013) waktu setempat, ditutup terkait libur Hari Buruh federal, tetapi perdagangan elektronik minyak tetap jalan.

"Investor duduk kembali setelah Presiden Obama akan meminta persetujuan atas rencana intervensi Suriah kepada anggota parlemen AS," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP.

Seperti diketahui, pada Sabtu (31/8/2013) lalu, Obama meluncurkan lobi-lobi intensif untuk mendapatkan dukungan dari anggota parlemen atas upaya serangan militer terhadap Suriah, yang dituduh telah menggunakan senjata kimia.

Keputusan Obama ini mengejutkan, menyerahkan masalah ke Kongres, setidaknya sampai 9 September, ketika anggota parlemen AS kembali dari reses musim panas.

Kemarin, Menteri Luar Negeri, John Kerry menyatakan, bahwa Washington memiliki bukti rezim Suriah menggunakan gas sarin yang mematikan dalam serangan di pinggiran kota Damaskus, pada 21 Agustus lalu.
Rambut dan sampel darah yang diberikan oleh pekerja darurat yang bergegas ke tempat serangan, menunjukkan tanda-tanda kuat dari gas saraf sarin.

Meskipun Suriah bukanlah produsen minyak utama, pedagang khawatir konflik meluas di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak mentah, termasuk eksportir utama Irak.

Chua mengatakan, semua mata juga akan tertuju kepada Presiden Obama pada pertemuan puncak G20 di Rusia akhir pekan ini. Di mana Suriah kemungkinan menjadi agenda utama. "Akan ada perhatian kalangan investor tertarik pada diskusi tentang Suriah di KTT G20, serta hasil dari setiap pertemuan langsung antara Presiden Obama dan Presiden Rusia Putin," jelasnya.

Harga minyak sempat meroket pada Rabu (28/8/2013) lalu, di mana WTI melonjak ke USD112,24 per barel, angka tertinggi sejak awal Mei 2011. Sementara Minyak Brent melonjak ke USD117,34 per barel, terakhir terlihat pada akhir Februari

Kerugian minyak awal pekan ini, tertolong data optimis ekonomi China. Di mana Indeks Manajer Pembelian (PMI) 'Negeri Tirai Bambu' itu pada Agustus 2013 berada di jalur ekspansi 50,1 poin. Dari hasil survei HSBC, PMI China meningkat dari level terendah dalam 11 bulan pada Juli, sebesar 47,7 poin.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5693 seconds (0.1#10.140)