IHSG berpeluang lanjutkan koreksi
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari kedua pekan ini diprediksi masih berpeluang melanjutkan koreksi yang terjadi hari kemarin.
"Hari ini kami melihat minimnya sentimen positif masih akan menekan IHSG," kata Analis Riset PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Selasa (3/9/2013).
Dia memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak pada kisaran 4.000-4.130. Sementara kemarin, IHSG ditutup anjlok cukup dalam di tengan menguatnya sebagian besar bursa regional.
Faktor penekan indeks terbesar pada perdgangan ekmarin adalah nilai tukar rupiah yang masih terus melemah. Menurut dia, pemicu melemahnya rupiah adalah defisit perdagangan yang terus melebar.
Defisit perdagangan Juli 2012 bahkan mencapai rekor tertinggi, yakni USD2,3 miliar. Angka tersebut merupakan terburuk dalam sejarah.
IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup terhempas 93,86 poin atau 2,24 persen ke level 4.101,23. Kemarin, nilai transaksi tercatat sebesar Rp5,27 triliun dan volume perdagangan 4,4 miliar lembar saham, dengan transaksi jual asing tercatat Rp239,21 miliar. Tercatat sebanyak 78 saham menguat, 200 melemah dan 88 saham stagnan.
"Hari ini kami melihat minimnya sentimen positif masih akan menekan IHSG," kata Analis Riset PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Selasa (3/9/2013).
Dia memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak pada kisaran 4.000-4.130. Sementara kemarin, IHSG ditutup anjlok cukup dalam di tengan menguatnya sebagian besar bursa regional.
Faktor penekan indeks terbesar pada perdgangan ekmarin adalah nilai tukar rupiah yang masih terus melemah. Menurut dia, pemicu melemahnya rupiah adalah defisit perdagangan yang terus melebar.
Defisit perdagangan Juli 2012 bahkan mencapai rekor tertinggi, yakni USD2,3 miliar. Angka tersebut merupakan terburuk dalam sejarah.
IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup terhempas 93,86 poin atau 2,24 persen ke level 4.101,23. Kemarin, nilai transaksi tercatat sebesar Rp5,27 triliun dan volume perdagangan 4,4 miliar lembar saham, dengan transaksi jual asing tercatat Rp239,21 miliar. Tercatat sebanyak 78 saham menguat, 200 melemah dan 88 saham stagnan.
(rna)