IMF terlalu rendah proyeksikan pertumbuhan ekonomi RI
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menilai proyeksi angka pertumbuhan ekonomi Indonsia 2013 yang diajukan International Monetary Fund (IMF) sebesar 5,25 persen, terlalu rendah.
Hatta mengaku masih optimis optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berada pada angka 5,9 persen. Karena itu, pemerintah akan menjaga angka tersebut.
"Saya kira IMF terlalu proyeksi ke bawah. Memang kita perlu melakukan stabilitas, baik pada rupiah maupun di current account deficit. Tetapi saya masih optimis kita akan tumbuh pada angka 5,9 persen," ujar dia di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Hatta juga mengaku angka pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan pada APBN-P 2013 tidak realistis bila dibandingkan situasi perekonomian Indonesia saat ini. Namun anga pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9 persen dipastikan dapat tercapai.
"Bisa saja orang meramal seperti itu. Katakanlah BI meramalkan 5,8-6,1 persen, ada lagi yang meramalkan IMF 5,25 persen. Jadi kita harus kerja keras soal pangkas proyeksi dari IMF?," lanjutnya.
Selain itu, dia juga menolak anggapan pemerintah telah salah hitung atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam APBN-P 2013. Hatta juga menegaskan bahwa situasi perekonomian dunia yang berubah begitu cepat berdampak pada Indonesia.
"Tetapi kita jangan sampai tidak berani untuk mengatakan bahwa ada tekanan eksternal tetapi juga ada faktor internal yang juga harus kita perbaiki dan respon," pungkas dia.
Hatta mengaku masih optimis optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berada pada angka 5,9 persen. Karena itu, pemerintah akan menjaga angka tersebut.
"Saya kira IMF terlalu proyeksi ke bawah. Memang kita perlu melakukan stabilitas, baik pada rupiah maupun di current account deficit. Tetapi saya masih optimis kita akan tumbuh pada angka 5,9 persen," ujar dia di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Hatta juga mengaku angka pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan pada APBN-P 2013 tidak realistis bila dibandingkan situasi perekonomian Indonesia saat ini. Namun anga pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9 persen dipastikan dapat tercapai.
"Bisa saja orang meramal seperti itu. Katakanlah BI meramalkan 5,8-6,1 persen, ada lagi yang meramalkan IMF 5,25 persen. Jadi kita harus kerja keras soal pangkas proyeksi dari IMF?," lanjutnya.
Selain itu, dia juga menolak anggapan pemerintah telah salah hitung atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam APBN-P 2013. Hatta juga menegaskan bahwa situasi perekonomian dunia yang berubah begitu cepat berdampak pada Indonesia.
"Tetapi kita jangan sampai tidak berani untuk mengatakan bahwa ada tekanan eksternal tetapi juga ada faktor internal yang juga harus kita perbaiki dan respon," pungkas dia.
(izz)