Realisasi investasi infrastruktur MP3EI Rp647 T
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, total investasi sektor riil dan infrastruktur dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga Juli 2013 mencapai Rp647 triliun.
Angka rersebut merupakan bagian dari total rencana investasi MP3EI yang sudah divalidasi sampai 2025 sebesar Rp4.000 triliun.
Selain itu, dia juga merinci dari total investasi di bidang infrastruktur dan sektor riil tersebut, pulau Jawa dialokasikan sebanyak 30 persen dan pulau-pulau non-Jawa sebanyak 70 persen.
"Jawa sebesar Rp231,9 triliun, Sumatera sebesar Rp117,5 triliun, Kalimantan sebanyak Rp157 triliun, Sulawesi Rp27,5 triliun, Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp43,5 triliun, Papua dan Kepulauan Maluku dan Maluku Utara sebesar Rp100,8 triliun," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Hatta juga mengungkapkan BUMN dan swasta memiliki porsi paling besar dari investasi ini sebesar Rp173,3 triliun dan swasta Rp231,9 triliun.n "Sedangkan pemerintah Rp99 triliun dan campuran investasi Rp143 triliun," ungkapnya.
Namun, dari dana investasi BUMN tersebut Hatta menyebut kontribusi BUMN dengan swasta masih belum seimbang. Di mana dari total Rp173 triliun tersebut porsi swasta secara nyata dan mandiri (tanpa kolaborasi BUMN dan pemerintah) hanya Rp14 triliun dan dirasakan masih kurang.
"Tapi kalau kita kaitkan swasta dan pemerintah, maka pemerintah masih memegang lebih besar untuk infrastruktur," sambungnya.
Karena itu, dia sedang memikirkan bagaimana swasta tertarik untuk berinvestasi di bidang infrastruktur dan sektor riil lainnya dengan semacam insentif.
"Dari sini kita pikirkan bagaimana mendorong swasta ke infrastruktur agar kita berikan semacam insentif," pungkas Hatta.
Angka rersebut merupakan bagian dari total rencana investasi MP3EI yang sudah divalidasi sampai 2025 sebesar Rp4.000 triliun.
Selain itu, dia juga merinci dari total investasi di bidang infrastruktur dan sektor riil tersebut, pulau Jawa dialokasikan sebanyak 30 persen dan pulau-pulau non-Jawa sebanyak 70 persen.
"Jawa sebesar Rp231,9 triliun, Sumatera sebesar Rp117,5 triliun, Kalimantan sebanyak Rp157 triliun, Sulawesi Rp27,5 triliun, Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp43,5 triliun, Papua dan Kepulauan Maluku dan Maluku Utara sebesar Rp100,8 triliun," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Hatta juga mengungkapkan BUMN dan swasta memiliki porsi paling besar dari investasi ini sebesar Rp173,3 triliun dan swasta Rp231,9 triliun.n "Sedangkan pemerintah Rp99 triliun dan campuran investasi Rp143 triliun," ungkapnya.
Namun, dari dana investasi BUMN tersebut Hatta menyebut kontribusi BUMN dengan swasta masih belum seimbang. Di mana dari total Rp173 triliun tersebut porsi swasta secara nyata dan mandiri (tanpa kolaborasi BUMN dan pemerintah) hanya Rp14 triliun dan dirasakan masih kurang.
"Tapi kalau kita kaitkan swasta dan pemerintah, maka pemerintah masih memegang lebih besar untuk infrastruktur," sambungnya.
Karena itu, dia sedang memikirkan bagaimana swasta tertarik untuk berinvestasi di bidang infrastruktur dan sektor riil lainnya dengan semacam insentif.
"Dari sini kita pikirkan bagaimana mendorong swasta ke infrastruktur agar kita berikan semacam insentif," pungkas Hatta.
(izz)