HSC ancang-ancang naikkan harga jual mobil
A
A
A
Sindonews.com - Dampak kenaikain dolar Amerika Serikat (USD) beberapa hari terakhir ini, membuat sejumlah dealer harus putar otak. Pasalnya, nilai USD yang terus melejit berimbas terhadap industri otomotif. Sebab, sebagian besar komponen industri otomotif masih tergantung impor.
"Dampak melemahnya rupiah ini, Honda Surabaya Center (HSC) Surabaya berenacana menaikan harga jual mobil. Kami masih melakukan hitung-hitungan. Paling tidak sampai ganti bulan sudah naik," kata Direktur Honda Surabaya Center, Rudy Surjanto di Surabaya, Rabu (4/8/2013).
Menurutnya, kenaikan harga tersebut berlaku untuk semua unit di HSC. Dia juga menjelaskan, sejak rupiah mulai melemah terhadap USD, sejumlah dealer melakukan stok unit. Biasanya, stok tersebut untuk dua bulan kedepan.
Meski USD naik, namun beberapa harga unit mobil baru masih memakai harga harga lama. "Karena masyarakat yang ingin mendapatkan mobil baru segera datang dan masih berlaku harga lama untuk pekan ini," jelasnya.
Sementara, untuk kenaikan harga mobil baru diperkirakan maksimal sebesar 5 persen dari harga sebelumnya. "Kalau nanti kenaikan terlalu tingga, kami juga melihat daya beli masyarakat serta penyesuaian target," tambahnya.
Imbas melemahnya rupiah ini, kata dia, HSC belum melakukan revisi target penjualan selama 2013. Namun, pihaknya meyakini dampak melemahnya rupiah dipastikan akan ada penurunan penjualan siginifikan. Terutama untuk mobil pada harga Rp200 jutaan.
Data HSC hingga Agustus 2013 penjualan Honda mencapai mencapai 7.175 unit. Jumlah tersebut, naik dibanding realisasi penjualan periode sama tahun lalu sebanyak 4.417 unit. Dari jumlah penjualan di delapan bulan pertama tahun ini, sekitar 38 persen diantaranya adalah Honda Jazz, 26 persen untuk CR-V, disusul Brio dan Freed, masing-masing 14 persen, dan sisanya sedan.
"Hingga akhir tahun ini, kami menargetkan penjualan Honda mencapai 12.350 unit. Saat ini, market share kami di pasar mobil di Jatim sekitar 6,8 persen," kata General Manager HSC, Wendy Miharja.
"Dampak melemahnya rupiah ini, Honda Surabaya Center (HSC) Surabaya berenacana menaikan harga jual mobil. Kami masih melakukan hitung-hitungan. Paling tidak sampai ganti bulan sudah naik," kata Direktur Honda Surabaya Center, Rudy Surjanto di Surabaya, Rabu (4/8/2013).
Menurutnya, kenaikan harga tersebut berlaku untuk semua unit di HSC. Dia juga menjelaskan, sejak rupiah mulai melemah terhadap USD, sejumlah dealer melakukan stok unit. Biasanya, stok tersebut untuk dua bulan kedepan.
Meski USD naik, namun beberapa harga unit mobil baru masih memakai harga harga lama. "Karena masyarakat yang ingin mendapatkan mobil baru segera datang dan masih berlaku harga lama untuk pekan ini," jelasnya.
Sementara, untuk kenaikan harga mobil baru diperkirakan maksimal sebesar 5 persen dari harga sebelumnya. "Kalau nanti kenaikan terlalu tingga, kami juga melihat daya beli masyarakat serta penyesuaian target," tambahnya.
Imbas melemahnya rupiah ini, kata dia, HSC belum melakukan revisi target penjualan selama 2013. Namun, pihaknya meyakini dampak melemahnya rupiah dipastikan akan ada penurunan penjualan siginifikan. Terutama untuk mobil pada harga Rp200 jutaan.
Data HSC hingga Agustus 2013 penjualan Honda mencapai mencapai 7.175 unit. Jumlah tersebut, naik dibanding realisasi penjualan periode sama tahun lalu sebanyak 4.417 unit. Dari jumlah penjualan di delapan bulan pertama tahun ini, sekitar 38 persen diantaranya adalah Honda Jazz, 26 persen untuk CR-V, disusul Brio dan Freed, masing-masing 14 persen, dan sisanya sedan.
"Hingga akhir tahun ini, kami menargetkan penjualan Honda mencapai 12.350 unit. Saat ini, market share kami di pasar mobil di Jatim sekitar 6,8 persen," kata General Manager HSC, Wendy Miharja.
(izz)