Kemenakertrans kembangkan industri kelapa sawit
Kamis, 05 September 2013 - 16:20 WIB
Kemenakertrans kembangkan industri kelapa sawit
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengembangkan industri olahan kelapa sawit sebagai komoditas unggulan di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lunang Silaut, Sumatera Barat (Sumbar).
Pengembangan komoditas unggulan kelapa sawit dilakukan dengan skala agribisnis dan agroindustri dari hulu hingga hilir, dan diharapkan bisa berkembang menjadi salah satu daerah penghasil olahan kelapa sawit terbesar di Sumatera.
"Pemerintah merevitalisasi kawasan permukiman transmigrasi agar terus berkembang menjadi kawasan industri kelapa sawit. Dengan strategi ini kawasan transmigras diharapkan berkembang menjadi kota bernuansa industri pertanian," kata Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Roosary Tyas Wardani dalam rilisnya, Kamis (5/9/2013).
KTM Lunang Silaut merupakan eks permukiman transmigrasi tanaman pangan lahan basah (lahan gambut) yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan baru, dengan luas kawasan sekitar 56.984 hektare (ha) yang mencakup 11 eks permukiman transmigrasi dan 12 kampung (desa).
Dia mengatakan, awalnya masyarakat transmigran dan desa sekitar berhasil melakukan penanaman kelapa sawit secara swadaya di lahan bergambut tebal. Namun, pertumbuhan perekonomian masyakat di KTM Lunang Silaut dimulai sejak adanya pengembangan tanaman kelapa sawit pada 1996/1997 oleh salah satu perusahaan swasta.
"Luas pengembangan kelapa sawit mencapai sekitar 46.576 ha atau 81,73 persen dari luas kawasan KTM Lunang Silaut. Selebihnya untuk pengembangan tanaman pangan," kata dia.
Roosary menuturkan, Kemenakertrans telah mendukung sepenuhnya pengembangan pangan di kawasan KTM Lunang Silaut. Melalui fasilitasi pembangunan industri pengolahan jagung sebagai bagian usaha sektor hilir dan pengembangan industri pupuk organik granul untuk mendukung usaha sektor hulu.
Pengembangan komoditas unggulan kelapa sawit dilakukan dengan skala agribisnis dan agroindustri dari hulu hingga hilir, dan diharapkan bisa berkembang menjadi salah satu daerah penghasil olahan kelapa sawit terbesar di Sumatera.
"Pemerintah merevitalisasi kawasan permukiman transmigrasi agar terus berkembang menjadi kawasan industri kelapa sawit. Dengan strategi ini kawasan transmigras diharapkan berkembang menjadi kota bernuansa industri pertanian," kata Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Roosary Tyas Wardani dalam rilisnya, Kamis (5/9/2013).
KTM Lunang Silaut merupakan eks permukiman transmigrasi tanaman pangan lahan basah (lahan gambut) yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan baru, dengan luas kawasan sekitar 56.984 hektare (ha) yang mencakup 11 eks permukiman transmigrasi dan 12 kampung (desa).
Dia mengatakan, awalnya masyarakat transmigran dan desa sekitar berhasil melakukan penanaman kelapa sawit secara swadaya di lahan bergambut tebal. Namun, pertumbuhan perekonomian masyakat di KTM Lunang Silaut dimulai sejak adanya pengembangan tanaman kelapa sawit pada 1996/1997 oleh salah satu perusahaan swasta.
"Luas pengembangan kelapa sawit mencapai sekitar 46.576 ha atau 81,73 persen dari luas kawasan KTM Lunang Silaut. Selebihnya untuk pengembangan tanaman pangan," kata dia.
Roosary menuturkan, Kemenakertrans telah mendukung sepenuhnya pengembangan pangan di kawasan KTM Lunang Silaut. Melalui fasilitasi pembangunan industri pengolahan jagung sebagai bagian usaha sektor hilir dan pengembangan industri pupuk organik granul untuk mendukung usaha sektor hulu.
(izz)
