Harga timah dunia mulai ikuti Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan mengatakan, pemerintah sedang menjadikan harga timah Indonesia sebagai referensi harga timah dunia. Hal ini mengingat, Indonesia sebagai salah satu produsen timah terbesar dunia.
Sementara, terkait dengan kebijakan baru soal perdagangan timah, Mendag menekankan, bahwa pemerintah menginginkan transparansi dan kristaslisasi nilai untuk produk yang diproduksi di Indonesia.
"Semestinya, dengan Indonesia sebagai salah satu produsen dan eksportir terbesar di dunia, tidak perlu ada kekhawatiran mengenai suplai," kata dia dalam rilisnya, Jumat (6/9/2013).
Kepala Badan Pengawa Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, Sutriono Edi mengatakan, sejak diberlakukannya perdagangan ekspor timah melalui bursa pada 30 Agustus 2013, harga timah cenderung meningkat. Hal ini seperti tercermin dari transaksi yang terjadi di bursa.
"Transkasi timah di bursa timah per 30 Agustus tercatat sebesar USD21.510 per ton. Sementara, pada 3 September sebesar USD21.500 per ton, pada 4 September sebesar USD21.545 per ton, dan pada 5 September mencapai USD21.900 per ton," jaleasnya.
Sutriono mengatakan, peningkatan harga tersebut menunjukkan perkembangan harga yang baik karena pada saat perdagangan di bursa mulai, harga timah London Metal Exchange (LME) berada dikisaran USD20.900 sampai USD21.100.
"Itu artinya, harga timah Indonesia mulai menjadi harga acuan bagi para pelaku timah domestik dan internasional," kata dia.
Sementara, terkait dengan kebijakan baru soal perdagangan timah, Mendag menekankan, bahwa pemerintah menginginkan transparansi dan kristaslisasi nilai untuk produk yang diproduksi di Indonesia.
"Semestinya, dengan Indonesia sebagai salah satu produsen dan eksportir terbesar di dunia, tidak perlu ada kekhawatiran mengenai suplai," kata dia dalam rilisnya, Jumat (6/9/2013).
Kepala Badan Pengawa Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, Sutriono Edi mengatakan, sejak diberlakukannya perdagangan ekspor timah melalui bursa pada 30 Agustus 2013, harga timah cenderung meningkat. Hal ini seperti tercermin dari transaksi yang terjadi di bursa.
"Transkasi timah di bursa timah per 30 Agustus tercatat sebesar USD21.510 per ton. Sementara, pada 3 September sebesar USD21.500 per ton, pada 4 September sebesar USD21.545 per ton, dan pada 5 September mencapai USD21.900 per ton," jaleasnya.
Sutriono mengatakan, peningkatan harga tersebut menunjukkan perkembangan harga yang baik karena pada saat perdagangan di bursa mulai, harga timah London Metal Exchange (LME) berada dikisaran USD20.900 sampai USD21.100.
"Itu artinya, harga timah Indonesia mulai menjadi harga acuan bagi para pelaku timah domestik dan internasional," kata dia.
(izz)