Perdagangan Dunia Tahun Ini Mengalami Perlambatan 10,4%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan perdagangan dunia mengalami perlambatan. Diperkirakan angkanya akan terkontraksi 10,4% di tahun 2020. Namun, dirinya optimistis di 2021 perdagangan dunia akan lebih baik.
Perdagangan dunia tahun depan diprediksi akan tumbuh 8,3% dengan kontribusi terbesar dari negara-negara berkembang.
(Baca juga:AS 'Jegal' Wakil Afrika di Bursa Bos Organisasi Perdagangan Dunia)
“Situasi normal baru yang kita hadapi adalah sebuah proses transisi yang menuntut semua negara dengan cepat beradaptasi dan berinovasi di berbagai tatanan termasuk dalam perdagangan nasional,” ujar Agus dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Karena pandemi Covid-19, terjadi perubahan dalam perdagangan nasional. Di mana terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat, serta peningkatan ekonomi dari rumah dan transformasi digital.
(Baca juga:Aktivitas Sentra Perdagangan Glodok Berjalan Seperti Biasa)
“Pasar rakyat menjadi pilar penting dalam perdagangan nasional yang menjadi sarana penggerak ekonomi kerakyatan,” ungkapnya. Salah satu strategi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) di 2021 adalah penguatan pasar dalam negeri melalui pembangunan revitalisasi pasar rakyat.
(Baca juga:Sah, Indonesia dan Korea Selatan Saling Tip-ex Pos Tarif Perdagangan)
“Konsepnya tidak hanya sekadar pembenahan bangunan fisik, tapi juga non-fisik terkait pengelolaan pasar dan integrasi dengan sektor lainnya,” tambah Agus.
Pengembangan pasar rakyat, lanjut dia, diamanatkan dalam UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan. Dalam UU tersebut, pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah (pemda) dalam melakukan pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan pasar rakyat.
(Baca juga:Bos Fashion Kanada Ditangkap Atas Dugaan Perdagangan Seks)
“Untuk meningkatkan daya saing pasar rakyat, sekarang sudah ada SNI 8152:2015. Pasar rakyat yang menjadi rujukan bagi pengelola pasar dalam mengelola dan memberdayakan komunitas pasar secara optimal dan profesional,” jelasnya.
Agus mengatakan pandemi berdampak pada sektor perdagangan, baik pada penurunan daya beli masyarakat dan transaksi dagang di pasar tradisional dan ritel modern.“Demi menjaga keberlangsungan distribusi dan ketersediaan barang, pasar rakyat tetap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tekannya.
Perdagangan dunia tahun depan diprediksi akan tumbuh 8,3% dengan kontribusi terbesar dari negara-negara berkembang.
(Baca juga:AS 'Jegal' Wakil Afrika di Bursa Bos Organisasi Perdagangan Dunia)
“Situasi normal baru yang kita hadapi adalah sebuah proses transisi yang menuntut semua negara dengan cepat beradaptasi dan berinovasi di berbagai tatanan termasuk dalam perdagangan nasional,” ujar Agus dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Karena pandemi Covid-19, terjadi perubahan dalam perdagangan nasional. Di mana terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat, serta peningkatan ekonomi dari rumah dan transformasi digital.
(Baca juga:Aktivitas Sentra Perdagangan Glodok Berjalan Seperti Biasa)
“Pasar rakyat menjadi pilar penting dalam perdagangan nasional yang menjadi sarana penggerak ekonomi kerakyatan,” ungkapnya. Salah satu strategi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) di 2021 adalah penguatan pasar dalam negeri melalui pembangunan revitalisasi pasar rakyat.
(Baca juga:Sah, Indonesia dan Korea Selatan Saling Tip-ex Pos Tarif Perdagangan)
“Konsepnya tidak hanya sekadar pembenahan bangunan fisik, tapi juga non-fisik terkait pengelolaan pasar dan integrasi dengan sektor lainnya,” tambah Agus.
Pengembangan pasar rakyat, lanjut dia, diamanatkan dalam UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan. Dalam UU tersebut, pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah (pemda) dalam melakukan pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan pasar rakyat.
(Baca juga:Bos Fashion Kanada Ditangkap Atas Dugaan Perdagangan Seks)
“Untuk meningkatkan daya saing pasar rakyat, sekarang sudah ada SNI 8152:2015. Pasar rakyat yang menjadi rujukan bagi pengelola pasar dalam mengelola dan memberdayakan komunitas pasar secara optimal dan profesional,” jelasnya.
Agus mengatakan pandemi berdampak pada sektor perdagangan, baik pada penurunan daya beli masyarakat dan transaksi dagang di pasar tradisional dan ritel modern.“Demi menjaga keberlangsungan distribusi dan ketersediaan barang, pasar rakyat tetap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tekannya.
(dar)