Lampu Sehen jadi solusi krisis energi
A
A
A
Sindonews.com - Kebutuhan energi listrik di Indonesia menjadi kebutuhan mendasar. Belum seluruh masyarkat Indonesia bisa menikmati layanan listrik. Sampai saat ini, baru sekitar 64 persen atau dua pertiga dari total penduduk Indonesia yang sudah bisa menikmati layanan listrik.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sumber energi alternatif tetapi aplikatif agar seluruh rakyat dapat menikmati layanan listrik. Salah satunya memanfaatkan sumber tenaga surya.
Hal itulah yang mendasari, Direktur Operasional PLN Wilayah Indonesia Timur, Vickner Sinaga mencari solusi, supaya daerah-daerah terpencil, yang tidak mendapatkan jaringan listrik bisa menikmati cahaya lampu.
Setelah melakukan beberapa kali penelitian dan uji coba, akhirnya Vickner berhasil menciptakan lampu penerangan hemat energi yang menggunakan sumber daya matahari. Berkat penemuan ini, ratusan ribu warga yang berada di bagian Indonesia Timur yang sebelumnya tidak mendapatkan jaringan listik kini bisa menikmati cahaya lampu.
Lampu ini beri nama Sehen kepanjangan dari Super Extra Hemat Energi. Satu lampu hanya dua watt, tetapi cahayanya setara dengan 15 watt.
Berkat penemuannya itu, Vickner, di kantor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jalan Perintis Kemerdekaan, mendapatkan penghargaan sebagai penemu lampu hemat energi. Penghargaan diberikan langsung oleh Senior Manajer MURI, Paulus Pangka.
"Pelanggan kita sekarang sudah mencapai 125 ribu pelanggan, dan paling banyak di NTT," ujar Vickner usai menerima anugerah rekor MURI, Jumat (6/9/2013).
Penemuan ini menjadi salah satu produk PLN, untuk membantu masyarkat Indonesia yang belum mendapatkan jaringan listrik. Untuk mendaptkan lampu ini tidak perlu repot, cukup dengan membayar Rp35 ribu per bulan, pelanggan sudah mendapatkan tiga buah bola lampu dan satu panel listrik dengan kekuatan 14 watt. Ketiga lampu tersebut cukup untuk menerangi rumah.
Senior Manajer MURI, Paulus Pangka mengungkapkan, penemuan yang diciptakan Vickner sangat membantu masyakat. "MURI tidak hanya memberikan penghargaan pada rekor yang sifatnya superlatif, tetapi juga yang bersifat penemuan yang bisa bermanfaat seperti ini," ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sumber energi alternatif tetapi aplikatif agar seluruh rakyat dapat menikmati layanan listrik. Salah satunya memanfaatkan sumber tenaga surya.
Hal itulah yang mendasari, Direktur Operasional PLN Wilayah Indonesia Timur, Vickner Sinaga mencari solusi, supaya daerah-daerah terpencil, yang tidak mendapatkan jaringan listrik bisa menikmati cahaya lampu.
Setelah melakukan beberapa kali penelitian dan uji coba, akhirnya Vickner berhasil menciptakan lampu penerangan hemat energi yang menggunakan sumber daya matahari. Berkat penemuan ini, ratusan ribu warga yang berada di bagian Indonesia Timur yang sebelumnya tidak mendapatkan jaringan listik kini bisa menikmati cahaya lampu.
Lampu ini beri nama Sehen kepanjangan dari Super Extra Hemat Energi. Satu lampu hanya dua watt, tetapi cahayanya setara dengan 15 watt.
Berkat penemuannya itu, Vickner, di kantor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jalan Perintis Kemerdekaan, mendapatkan penghargaan sebagai penemu lampu hemat energi. Penghargaan diberikan langsung oleh Senior Manajer MURI, Paulus Pangka.
"Pelanggan kita sekarang sudah mencapai 125 ribu pelanggan, dan paling banyak di NTT," ujar Vickner usai menerima anugerah rekor MURI, Jumat (6/9/2013).
Penemuan ini menjadi salah satu produk PLN, untuk membantu masyarkat Indonesia yang belum mendapatkan jaringan listrik. Untuk mendaptkan lampu ini tidak perlu repot, cukup dengan membayar Rp35 ribu per bulan, pelanggan sudah mendapatkan tiga buah bola lampu dan satu panel listrik dengan kekuatan 14 watt. Ketiga lampu tersebut cukup untuk menerangi rumah.
Senior Manajer MURI, Paulus Pangka mengungkapkan, penemuan yang diciptakan Vickner sangat membantu masyakat. "MURI tidak hanya memberikan penghargaan pada rekor yang sifatnya superlatif, tetapi juga yang bersifat penemuan yang bisa bermanfaat seperti ini," ujarnya.
(izz)