Sambut BPJS, Jamsostek siapkan empat pilar utama
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Jamsostek, Elvyn G Masassya menyatakan, jajarannya akan menjadikan yang selama ini tercapai sebagai standar atau landasan kerja untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja ketika Jamsostek bertransformasi sebagai BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami ingin pekerja dan masyarakat mengenang PT Jamsostek sudah mempersiapkan jembatan dan pondasi kuat bagi pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan," kata dia dalam rilisnya kepada Sindonews, Sabtu (7/9/2013).
Seperti diketahui, PT Jamsostek yang didirikan pada 1978 dengan nama PT Asuransi Tenaga Kerja (Astek), mulai 1 Januari 2014 akan berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Pada 1 Juli 2015, BPJS diamanatkan melaksanakan untuk empat program utama, yaitu jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pensiun.
Selain itu, dalam rakernas terakhir PT Jamsostek yang dihadiri semua kepala kantor cabang, kepala kantor wilayah dan pejabat eselon I tersebut, Elvyn mengatakan, PT Jamsostek telah membuat empat pilar utama program 2014.
Pertama, kata dia, peningkatakan kepesertaan aktif menjadi 15,2 juta. Kedua, meningkatkan dana kelola menjadi Rp181 triliun dan target dana investasi Rp15,9 triliun.
Ketiga, memberi manfaat pelayanan prima dengan mengoptimalkan manfaat inti dan tambahan. "Antara lain manfaat perumahan, layanan kesehatan dan kemudahan transport benefit," kata dia.
Pilar keempat, lanjut Elvyn, komunikasi terintegrasi pada semua pemangku kepentingan, pemanfaatan media, termasuk sosial media untuk penyebaran informasi.
"Keempatnya akan diwujudkan sebelum 1 Juli 2015. Sementara penggunaan kartu pintar multiguna kepesertaan jaminan sosial dan pengembangan sumber daya manusia dan penguatan tata kelola yang baik akan diwujudkan setelah 1 Juli 2015," terangnya.
Dia menjelaskan, kartu pintar adalah kartu kepesertaan yang bisa digunakan sebagai kartu diskon berbelanja sembako, transportasi darat dan laut dan fasilitas belanja lainnya.
"Kami ingin pekerja dan masyarakat mengenang PT Jamsostek sudah mempersiapkan jembatan dan pondasi kuat bagi pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan," kata dia dalam rilisnya kepada Sindonews, Sabtu (7/9/2013).
Seperti diketahui, PT Jamsostek yang didirikan pada 1978 dengan nama PT Asuransi Tenaga Kerja (Astek), mulai 1 Januari 2014 akan berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Pada 1 Juli 2015, BPJS diamanatkan melaksanakan untuk empat program utama, yaitu jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pensiun.
Selain itu, dalam rakernas terakhir PT Jamsostek yang dihadiri semua kepala kantor cabang, kepala kantor wilayah dan pejabat eselon I tersebut, Elvyn mengatakan, PT Jamsostek telah membuat empat pilar utama program 2014.
Pertama, kata dia, peningkatakan kepesertaan aktif menjadi 15,2 juta. Kedua, meningkatkan dana kelola menjadi Rp181 triliun dan target dana investasi Rp15,9 triliun.
Ketiga, memberi manfaat pelayanan prima dengan mengoptimalkan manfaat inti dan tambahan. "Antara lain manfaat perumahan, layanan kesehatan dan kemudahan transport benefit," kata dia.
Pilar keempat, lanjut Elvyn, komunikasi terintegrasi pada semua pemangku kepentingan, pemanfaatan media, termasuk sosial media untuk penyebaran informasi.
"Keempatnya akan diwujudkan sebelum 1 Juli 2015. Sementara penggunaan kartu pintar multiguna kepesertaan jaminan sosial dan pengembangan sumber daya manusia dan penguatan tata kelola yang baik akan diwujudkan setelah 1 Juli 2015," terangnya.
Dia menjelaskan, kartu pintar adalah kartu kepesertaan yang bisa digunakan sebagai kartu diskon berbelanja sembako, transportasi darat dan laut dan fasilitas belanja lainnya.
(izz)