Urus kebutuhan pangan, RI tertinggal dari Malaysia
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia disinyalir masih tertinggal dari Malaysia dalam mengurus kebutuhan komoditas pangan strategis.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati menyebut negeri jiran memiliki Kementerian tersendiri yang khusus menjaga ketersediaan bahan pangan pokok.
"Bahkan di sana ada pengumuman pemerintah berupa stiker yang ditempel kalau misalnya pedagang suatu komoditas melampaui harga batas atas pemerintah, maka masyarakat boleh mengadu kepada Kementerian tersebut," terangnya di Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Enny juga meminta pemerintah untuk kembali menerapkan sistem dalam menjaga sembilan bahan pokok (sembako) seperti zaman Orde Baru.
"Bahkan dulu di Radio Republik Indonesia (RRI) kerap diberitahu kepada masyarakat harga cabai keriting sekian, harga komoditas-komoditas lainnya sekian," pungkas Enny.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati menyebut negeri jiran memiliki Kementerian tersendiri yang khusus menjaga ketersediaan bahan pangan pokok.
"Bahkan di sana ada pengumuman pemerintah berupa stiker yang ditempel kalau misalnya pedagang suatu komoditas melampaui harga batas atas pemerintah, maka masyarakat boleh mengadu kepada Kementerian tersebut," terangnya di Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Enny juga meminta pemerintah untuk kembali menerapkan sistem dalam menjaga sembilan bahan pokok (sembako) seperti zaman Orde Baru.
"Bahkan dulu di Radio Republik Indonesia (RRI) kerap diberitahu kepada masyarakat harga cabai keriting sekian, harga komoditas-komoditas lainnya sekian," pungkas Enny.
(izz)