Oktober, gakin di Solo dapat beras premium
A
A
A
Sindonews.com - Pengadaan beras kualitas premium bagi keluarga miskin (gakin) bersumber APBD-P 2013 memakai sistem lelang terbuka. Rencananya, 17.259 gakin menerima beras kualitas bagus itu selama tiga bulan mulai Oktober.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Solo Basuki Anggoro Hexa mengatakan, pengadaan beras sistem lelang merupakan metode paling tepat. Dirinya terpaksa menolak permintaan wali kota agar membeli beras dari petani dalam program raskin premium.
Meski diakui, cara ini lebih menguntungkan karena seluruh anggaran yang terserap bakal diwujudkan beras. Sedangkan pemakaian sistem lelang diprediksi memangkas sebagian dana untuk ongkos administrasi.
“Regulasi tidak memungkinkan proses pengadaan beras dengan penunjukan langsung, kecuali melalui lelang. Memang benar, pak wali meminta pembelian langsung ke petani. Tapi ini sangat berisiko,” kata dia, Rabu (11/09/2013).
Program ini mendapat kucuran APBD-P Rp2,1 miliar dengan sasaran 17.259 keluarga miskin (gakin) yang luput menerima raskin reguler dari pemerintah pusat. Masing-masing gakin berhak menerima 5 kilogram beras kualitas bagus tiap bulan. Pemkot meyakini, program raskin premium minim penyelewengan.
“Beras ini enak dimakan. Harganya di pasaran setara C4 super atau Rp8.000 per kilo. Tentunya beras ini tidak akan dijual lagi karena layak dikonsumsi,” kata dia.
KKP saat ini tengah menyiapkan proses lelang pengadaan beras melalui pembentukan kepanitiaan serta telah mendaftarkannya ke Unit Layanan Pengadaan (ULP). Tahapan ini dikerjakan secara maraton mengingat mepetnya sisa waktu jelang pendistribusian.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Solo Basuki Anggoro Hexa mengatakan, pengadaan beras sistem lelang merupakan metode paling tepat. Dirinya terpaksa menolak permintaan wali kota agar membeli beras dari petani dalam program raskin premium.
Meski diakui, cara ini lebih menguntungkan karena seluruh anggaran yang terserap bakal diwujudkan beras. Sedangkan pemakaian sistem lelang diprediksi memangkas sebagian dana untuk ongkos administrasi.
“Regulasi tidak memungkinkan proses pengadaan beras dengan penunjukan langsung, kecuali melalui lelang. Memang benar, pak wali meminta pembelian langsung ke petani. Tapi ini sangat berisiko,” kata dia, Rabu (11/09/2013).
Program ini mendapat kucuran APBD-P Rp2,1 miliar dengan sasaran 17.259 keluarga miskin (gakin) yang luput menerima raskin reguler dari pemerintah pusat. Masing-masing gakin berhak menerima 5 kilogram beras kualitas bagus tiap bulan. Pemkot meyakini, program raskin premium minim penyelewengan.
“Beras ini enak dimakan. Harganya di pasaran setara C4 super atau Rp8.000 per kilo. Tentunya beras ini tidak akan dijual lagi karena layak dikonsumsi,” kata dia.
KKP saat ini tengah menyiapkan proses lelang pengadaan beras melalui pembentukan kepanitiaan serta telah mendaftarkannya ke Unit Layanan Pengadaan (ULP). Tahapan ini dikerjakan secara maraton mengingat mepetnya sisa waktu jelang pendistribusian.
(gpr)