Peternak minta dilibatkan pengembangan sapi di Australia
A
A
A
Sindonews.com - Rencana pemerintah membeli lahan seluas 1 juta hektare (ha) di Australia untuk pengembangbiakan sapi dinilai positif oleh sejumlah kalangan. Namun, langkah tersebut mestinya melibatkan peternak lokal.
Sekretaris Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PSKI), Robi Asgutiar menyambut baik rencana pemerintah melalui Kementerian BUMN yang berencana membuat peternakan sapi di Australia seluas 1 juta ha. Peternakan tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi atas kebuntuan harga daging sapi di Indonesia.
"Australia merupakan salah satu negara yang memiliki sistem budidaya sapi terbaik di dunia. Kita bisa melakukan pengembangbiakan sapi secara cepat dan efisien," kata Robi di Bandung, Kamis (12/9/2013).
Menurutnya, Indonesia juga bisa menyerap ilmu dan teknologi dalam pengembangbiakan sapi di kawasan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan berminat mengebangkan lahan seluas 1 juta ha di Australia. Lahan tersebut nantinya di fungsikan untuk pengembangbiakan sapi dari proses mengandung hingga anakan. Sapi anakan yang telah hidup beberapa bulan, kemudian di masukkan ke Indonesia untuk dikembangbiakan.
Rencana tersebut sejalan dengan tingginya harga sapi, sejalan dengan minimnya ketersediaan ternak di kawasan ini. Berdasarkan sensus sementara BPS, jumlah sapi dan kerbau di Jabar sebanyak 587.284 ekor.
Jumlah tersebut menyusut drastis dibandingkan populasi pada 1 Juni 2011 yang sebanyak 693.116 ekor. Sementara kebutuhan sapi di Jabar di perkirakan mencapai 600 ribu ekor/tahun.
Sekretaris Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PSKI), Robi Asgutiar menyambut baik rencana pemerintah melalui Kementerian BUMN yang berencana membuat peternakan sapi di Australia seluas 1 juta ha. Peternakan tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi atas kebuntuan harga daging sapi di Indonesia.
"Australia merupakan salah satu negara yang memiliki sistem budidaya sapi terbaik di dunia. Kita bisa melakukan pengembangbiakan sapi secara cepat dan efisien," kata Robi di Bandung, Kamis (12/9/2013).
Menurutnya, Indonesia juga bisa menyerap ilmu dan teknologi dalam pengembangbiakan sapi di kawasan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan berminat mengebangkan lahan seluas 1 juta ha di Australia. Lahan tersebut nantinya di fungsikan untuk pengembangbiakan sapi dari proses mengandung hingga anakan. Sapi anakan yang telah hidup beberapa bulan, kemudian di masukkan ke Indonesia untuk dikembangbiakan.
Rencana tersebut sejalan dengan tingginya harga sapi, sejalan dengan minimnya ketersediaan ternak di kawasan ini. Berdasarkan sensus sementara BPS, jumlah sapi dan kerbau di Jabar sebanyak 587.284 ekor.
Jumlah tersebut menyusut drastis dibandingkan populasi pada 1 Juni 2011 yang sebanyak 693.116 ekor. Sementara kebutuhan sapi di Jabar di perkirakan mencapai 600 ribu ekor/tahun.
(izz)