Imbangi inflasi, BI rate harusnya naik 50 bps

Kamis, 12 September 2013 - 17:14 WIB
Imbangi inflasi, BI...
Imbangi inflasi, BI rate harusnya naik 50 bps
A A A
Sindonews.com - Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengemukakan, langkah Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan BI (BI rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,25 persen merupakan langkah tepat.

Namun demikian, dikatakan Edwin, kenaikan tersebut masih sedikit kurang dari harapan pasar, dimana pasar mengharapkan BI rate bisa naik sebesar 50 basis poin ke level 7,5 persen.

"Ini langkah yang cukup baik untuk menekan likuiditas rupiah, sehingga rupiah bisa menguat lagi. Tapi rasanya ini masih kurang dari harapan karena kalau dari asumsi akhir tahun kita inflasi bisa sentuh 9,45 persen, jadi BI rate perlu naik sampai 7,5 persen," ujar Edwin saat dihubungi Sindonews, Kamis (12/9/2013).

Sore ini, nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg terdepresiasi tipis ke level Rp11.350/USD dari hari sebelumnya di Rp11.346/USD. Sementara berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada penutupan hari ini di level Rp11.494/USD, melemah dibanding hari kemarin di level Rp11.438/USD.

Lebih lanjut Edwin mengungkapkan, langkah ini meskipun dipandang sebagai keputusan pahit, namun tetap perlu diambil untuk menyelamatkan kondisi ekonomi nasional dalam jangka panjang.

"Sekarang 7,25 persen, jadi harapan kita minimal bisa naik lagi 25 basis poin. Mungkin BI akan menaikkannya sekitar bulan Oktober," pungkasnya.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang digelar hari ini, kembali menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen.

"Bahwa hari ini RDG bulanan menaikkan BI rate 25 Basis poin menjadi 7,25 persen. Lending facility sebesar 25 basis poin, dan deposit facility sebesar 25 basis poin," terang Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Ahmad Johansya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Dengan dinaikkannya BI rate tersebut, maka deposit facility atau fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) menjadi 5,5 persen dan fasilitas pinjaman BI atau lending facility menjadi 7,25 persen.

"Semua kita naikkan serempak 25 basis poin" tandasnya Difi.

Lebih lanjut Difi mengatkan, sejalan dengan kenaikan tersebut, Dewan Gubernur BI sendiri masih melakukan RDG membahas kebijakan-kebijakan teknis sebagai langkah tindak lanjut dinaikkannya BI rate dan kondisi ekonomi terkini.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8255 seconds (0.1#10.140)