Operator TV berbayar ilegal makin menjamur

Kamis, 12 September 2013 - 17:18 WIB
Operator TV berbayar...
Operator TV berbayar ilegal makin menjamur
A A A
Sindonews.com - Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) menerima keluhan dari para pengusaha televisi berbayar tentang menjamurnya operator televisi berbayar ilegal.

APMI mencatat, hingga saat ini jumlah operator ilegal itu diperkirakan mencapai 2 ribu. "Dengan adanya operator televisi berbayar ilegal ini, anggota kami jelas merasa dirugikan," kata Head of Legal and Litigation APMI, Handiomono di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/9/2013).

Dampaknya, kata dia, banyak pelanggan dari televisi berbayar resmi yang berhenti berlangganan. Pelanggan akhirnya beralih ke televisi berbayar ilegal dengan alasan biaya yang jauh lebih murah. "Pemasaran anggota kami juga terhambat," ungkapnya.

Handi mengatakan, kerugian para operator resmi pun cukup besar. "Estimasi kerugian yang diderita satu operator televisi berbayar resmi dengan adanya operator ilegal dalam setahun lebih dari Rp2 triliun," jelasnya.

Di Indonesia, jumlah operator televisi berbayar resmi hanya sekitar 12 operator. "Bayangkan kerugian yang diakibatkan. Pasti jauh lebih besar lagi," tuturnya.

Menurutnya, pelanggaan televisi berbayar resmi di Indonesia hanya sekitar empat juta orang. Sedangkan pelanggan televisi berbayar ilegal lebih dari 10 juta.

Sebetulnya, jika 12 operator bersaing memperebutkan pelanggan secara sehat tidak masalah. Tapi yang terjadi, 12 operator resmi harus bersaing dengan sekitar 2 ribu operator ilegal. "Ini kan sudah tidak sehat," tegas Handi.

Jawa Barat sendiri jadi salah satu dari delapan wilayah yang mendapat perhatian khusus APMI dan Bareskrim Mabes Polri terkait sejumlah kasus pembajakan siaran televisi berbayar di Indonesia. Bahkan tiga operator ilegal kini sedang dibidik Polda Jawa Barat.

Modus operator ilegal adalah dengan melakukan redistribusi siaran ilegal ke perumahan. Pelaku juga menggunakan jaringa internet dengan membobol akses yang dimiliki televisi berbayar resmi.

Bahkan pelaku dengan modal besar menyiapkan parabola untuk melakukan pencurian hak siaran beberapa channel premium dan channel televisi berbayar resmi.

Handi mengatakan, pihaknya sejak 2011 mulai gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat soal televisi berbayar. Itu karena banyak masyarakat yang tidak paham mana operator televisi berbayar resmi dan ilegal.

Selain itu, APMI menggandeng kepolisian untuk membawa operator televisi berbayar ilegal ke meja hijau.
(izz)
Berita Terkait
Jangkau Semua Wilayah...
Jangkau Semua Wilayah di Indonesia, SPL dan Protelindo Siapkan Teknologi HAPS
Edgepoint Bangun 15.000...
Edgepoint Bangun 15.000 Menara Telekomunikasi di Malaysia, Indonesia, Filipina
Hampir 100% Operasional...
Hampir 100% Operasional Telkomsel Dikendalikan dari Rumah
HUT ke-25 Tahun, Telkomsel...
HUT ke-25 Tahun, Telkomsel Melayani Masyarakat untuk Kemajuan Indonesia
Apjatel: Penerapan Network...
Apjatel: Penerapan Network Sharing Bisa Membuat Perang Harga
Tawarkan Layanan Data...
Tawarkan Layanan Data 'Bebas Khawatir', Benarkah akan Ada Operator Baru?
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
6 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
7 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
9 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
9 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
9 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
9 jam yang lalu
Infografis
Pemicu Makin Banyak...
Pemicu Makin Banyak WNI Pindah Jadi Warga Negara Singapura
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved