Edgepoint Bangun 15.000 Menara Telekomunikasi di Malaysia, Indonesia, Filipina
loading...
A
A
A
JAKARTA - EdgePoint Infrastructure (EdgePoint), perusahaan infrastruktur telekomunikasi independen berbasis di ASEAN mendirikan 15.000 menara di Malaysia, Indonesia, dan Filipina yang menjadi pasar utama perusahaan. Pencapaian ini diraih setelah EdgePoint menyelesaikan pembangunan menara ke-15.000 di Kecamatan Karangwareng, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia.
Chief Executive Officer EdgePoint Infrastructure, Suresh Sidhu mengatakan, pencapaian tersebut tidak hanya sekadar angka, tetapi juga menjadi bukti komitmen EdgePoint untuk membangun ASEAN yang lebih terhubung dan digital. Hanya dalam waktu tiga setengah tahun sejak berdirinya perusahaan, lanjut dia, pihaknya berhasil membangun 15.000 menara di tiga negara dalam rangka meningkatkan konektivitas di kawasan ini.
"Hal ini merupakan dedikasi kami untuk menyediakan infrastruktur terbaik di seluruh ASEAN dan menghadirkan konektivitas yang adil bagi semua masyarakat," kata Suresh Sidhu, Senin (10/6).
Di era digital saat ini, kata Suresh Sidhu, konektivitas menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan dan pembangunan negara. Dengan menyediakan infrastruktur terbaik, EdgePoint senantiasa mendukung pertumbuhan ASEAN dan memastikan akses internet yang adil.
"Kami sangat antusias terhadap masa depan di ASEAN dan berharap dapat bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk lebih memajukan lanskap digital di kawasan ini,” lanjut Suresh.
EdgePoint Infrastructure didirikan pada tahun 2020 di Malaysia, berekspansi ke Indonesia pada tahun 2021, dan ke Filipina pada tahun 2022. Sejak pendiriannya, EdgePoint telah bekerja sama dengan semua Operator Jaringan Seluler (MNO) terkemuka di ketiga negara ini dalam rangka memperluas konektivitas melalui kemitraan dengan pelanggan non-MNO serta menerapkan infrastruktur masa depan yang siap menciptakan konektivitas yang cepat dan andal.
Chief Executive Officer PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Raymond Yan mengatakan, inklusi digital tak hanya menjadi tujuan EdgePoint. Dengan pencapaian ini, Centratama dan EdgePoint telah memperkuat dedikasi untuk mewujudkan konektivitas dan mengurangi kesenjangan digital di seluruh kepulauan Indonesia.
"Pertumbuhan dan ekspansi kami ke berbagai wilayah yang kurang terlayani merupakan komitmen kami untuk memastikan konektivitas menjangkau setiap sudut negara yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Tahun lalu, EdgePoint memperkuat posisinya sebagai mitra pembangunan di negara operasional dengan memperluas jangkauan geografis dan meningkatkan konektivitas di berbagai wilayah yang kurang terlayani, seperti Sabah di Malaysia, Visayas dan Palawan di Filipina, serta Papua, Sulawesi, dan Nusa Tenggara di Indonesia.
EdgePoint juga telah menerapkan prinsip keberlanjutan sebagai fokus utama perusahaan. Baru-baru ini, perusahaan menyelesaikan pembangunan lima pembangkit tenaga surya di Filipina dan secara aktif merealisasikan net-zero di seluruh lini bisnis.
Selain pencapaian ini, perusahaan telah mendapatkan berbagai penghargaan atas layanannya yang inovatif, berpusat pada pelanggan, dan penyediaan layanan terbaik. Terbaru, EdgePoint mendapatkan penghargaan sebagai Tower Company Of The Year pada ajang Twimbit Telecom Awards 2024.
Baca Juga
Chief Executive Officer EdgePoint Infrastructure, Suresh Sidhu mengatakan, pencapaian tersebut tidak hanya sekadar angka, tetapi juga menjadi bukti komitmen EdgePoint untuk membangun ASEAN yang lebih terhubung dan digital. Hanya dalam waktu tiga setengah tahun sejak berdirinya perusahaan, lanjut dia, pihaknya berhasil membangun 15.000 menara di tiga negara dalam rangka meningkatkan konektivitas di kawasan ini.
"Hal ini merupakan dedikasi kami untuk menyediakan infrastruktur terbaik di seluruh ASEAN dan menghadirkan konektivitas yang adil bagi semua masyarakat," kata Suresh Sidhu, Senin (10/6).
Di era digital saat ini, kata Suresh Sidhu, konektivitas menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan dan pembangunan negara. Dengan menyediakan infrastruktur terbaik, EdgePoint senantiasa mendukung pertumbuhan ASEAN dan memastikan akses internet yang adil.
"Kami sangat antusias terhadap masa depan di ASEAN dan berharap dapat bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk lebih memajukan lanskap digital di kawasan ini,” lanjut Suresh.
EdgePoint Infrastructure didirikan pada tahun 2020 di Malaysia, berekspansi ke Indonesia pada tahun 2021, dan ke Filipina pada tahun 2022. Sejak pendiriannya, EdgePoint telah bekerja sama dengan semua Operator Jaringan Seluler (MNO) terkemuka di ketiga negara ini dalam rangka memperluas konektivitas melalui kemitraan dengan pelanggan non-MNO serta menerapkan infrastruktur masa depan yang siap menciptakan konektivitas yang cepat dan andal.
Chief Executive Officer PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Raymond Yan mengatakan, inklusi digital tak hanya menjadi tujuan EdgePoint. Dengan pencapaian ini, Centratama dan EdgePoint telah memperkuat dedikasi untuk mewujudkan konektivitas dan mengurangi kesenjangan digital di seluruh kepulauan Indonesia.
"Pertumbuhan dan ekspansi kami ke berbagai wilayah yang kurang terlayani merupakan komitmen kami untuk memastikan konektivitas menjangkau setiap sudut negara yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Tahun lalu, EdgePoint memperkuat posisinya sebagai mitra pembangunan di negara operasional dengan memperluas jangkauan geografis dan meningkatkan konektivitas di berbagai wilayah yang kurang terlayani, seperti Sabah di Malaysia, Visayas dan Palawan di Filipina, serta Papua, Sulawesi, dan Nusa Tenggara di Indonesia.
EdgePoint juga telah menerapkan prinsip keberlanjutan sebagai fokus utama perusahaan. Baru-baru ini, perusahaan menyelesaikan pembangunan lima pembangkit tenaga surya di Filipina dan secara aktif merealisasikan net-zero di seluruh lini bisnis.
Selain pencapaian ini, perusahaan telah mendapatkan berbagai penghargaan atas layanannya yang inovatif, berpusat pada pelanggan, dan penyediaan layanan terbaik. Terbaru, EdgePoint mendapatkan penghargaan sebagai Tower Company Of The Year pada ajang Twimbit Telecom Awards 2024.
(akr)