INDEF: Kenaikan BI Rate tak efektif
A
A
A
Sindonew.com - Direktur INDEF Enny Sri Hartini menyebut keputusan Bank Indonesia (BI) menaikan tingkat suku bunga (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen tidak berpihak pada sektor riil.
Padahal, gejolak perekonomian kali ini terjadi bukan karena faktor moneter, namun lebih diakibatkan defisit transaksi berjalan yang mayoritas berada pada sektor riil.
"BI ini terlalu berpikir moneter, padahal inflasi tahun ini diperkirakan 9 persen. Kalau sektor riil semakin tertekan maka semakin lama juga pemulihan kita dari inflasi," ujar Enny ketika dihubungi Sindonews, Kamis (12/9/2013).
Enny menegaskan, ini adalah bukti bahwa BI Rate bukanlah instrumen yang efektif untuk menahan pelemahan rupiah dan inflasi. "Padahal kalau BI lepas (pengetatan) moneternya maka pemulihan kita akan berjalan lebih cepat," sambung Enny.
Enny sebenarnya berharap BI tidak terburu-buru menaikkan tingkat suku bunganya. Sedangkan dalam situasi gejolak seperti ini yang dibutuhkan adalah pelonggaran moneter.
"Selain itu pemerintah juga harus memberikan insentif-insentif fiskal dengan pelonggaran yang harusnya dilakukan BI," pungkasnya.
Padahal, gejolak perekonomian kali ini terjadi bukan karena faktor moneter, namun lebih diakibatkan defisit transaksi berjalan yang mayoritas berada pada sektor riil.
"BI ini terlalu berpikir moneter, padahal inflasi tahun ini diperkirakan 9 persen. Kalau sektor riil semakin tertekan maka semakin lama juga pemulihan kita dari inflasi," ujar Enny ketika dihubungi Sindonews, Kamis (12/9/2013).
Enny menegaskan, ini adalah bukti bahwa BI Rate bukanlah instrumen yang efektif untuk menahan pelemahan rupiah dan inflasi. "Padahal kalau BI lepas (pengetatan) moneternya maka pemulihan kita akan berjalan lebih cepat," sambung Enny.
Enny sebenarnya berharap BI tidak terburu-buru menaikkan tingkat suku bunganya. Sedangkan dalam situasi gejolak seperti ini yang dibutuhkan adalah pelonggaran moneter.
"Selain itu pemerintah juga harus memberikan insentif-insentif fiskal dengan pelonggaran yang harusnya dilakukan BI," pungkasnya.
(gpr)