Ekonomi belum aman, SBY minta para menteri kerja lembur
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, meskipun beberapa hari terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kecenderungan membaik dan nilai tukar rupiah tidak terlalu melemah, tapi situasinya belum benar-benar aman.
"Di samping ekonomi dunia memang masih bergejolak, yang kita lakukan di dalam negeri hasilnya juga masih menunggu beberapa waktu lagi," demikian tulis Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (13/9/2013).
Saat rapat kabinet terbatas, kepada para menteri dan jajarannya, Presiden menginstruksilan untuk melakukan kerja ekstra, kalau perlu lembur malam, agar segala urusan cepat dan tuntas.
Selain itu, SBY juga meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah agar terus bekerja sama dengan dunia usaha, agar tekanan ekonomi bisa diatasi dengan baik.
Dia mengingatkan, dalam krisis 2008, pemerintah telah membantu kalangan bisnis dengan insentif fiskal. Para pengusaha pun bersedia keuntungannya (profitnya) sedikit berkurang. "Semuanya untuk rakyat," ucapnya.
Meski dua tahun ini merupakan tahun politik, namun Presiden SBY meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk mengutamakan kepentingan rakyat. Setelah itu baru Pemilihan Umum (Pemilu).
"Di samping ekonomi dunia memang masih bergejolak, yang kita lakukan di dalam negeri hasilnya juga masih menunggu beberapa waktu lagi," demikian tulis Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (13/9/2013).
Saat rapat kabinet terbatas, kepada para menteri dan jajarannya, Presiden menginstruksilan untuk melakukan kerja ekstra, kalau perlu lembur malam, agar segala urusan cepat dan tuntas.
Selain itu, SBY juga meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah agar terus bekerja sama dengan dunia usaha, agar tekanan ekonomi bisa diatasi dengan baik.
Dia mengingatkan, dalam krisis 2008, pemerintah telah membantu kalangan bisnis dengan insentif fiskal. Para pengusaha pun bersedia keuntungannya (profitnya) sedikit berkurang. "Semuanya untuk rakyat," ucapnya.
Meski dua tahun ini merupakan tahun politik, namun Presiden SBY meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk mengutamakan kepentingan rakyat. Setelah itu baru Pemilihan Umum (Pemilu).
(izz)