Produsen tempe di Polman banyak gulung tikar

Senin, 16 September 2013 - 12:21 WIB
Produsen tempe di Polman banyak gulung tikar
Produsen tempe di Polman banyak gulung tikar
A A A
Sindonews.com - Tingginya harga kedelai hingga saat ini membuat sejumlah pengusaha kecil tempe rumahan di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa gulung tikar dan beralih profesi.

Meskipun masih ada yang bertahan menggeluti usaha tersebut, namun mereka terpaksa memperkecil ukuran tempe untuk mengurangi kerugian.

Salah satu produsen tempe rumahan yang hingga kini masih terus bertahan pasca kenaikan harga kedelai adalah pasangan suami istri di Desa Sugiwaras, Wonomulyo, Wardiman dan Darmi.

Menurutnya, di Kecamatan Wonomulyo dari 35 produsen tempe, belasan diantaranya kini gulung tikar akibat mengalami kerugian. Sementara, produsen yang masih bertahan mengaku harus menyiasati dengan berbagai cara agar produksi tetap berjalan.

"Selain memperkceil ukuran, tempe juga semakin tipis. Ini untuk menekan angka kerugian," katanya, Senin (16/9/2013).

Meskipun memperkecil ukuran tempe, namun Darmi mengaku tak satupun konsumen yang protes lantaran mengetahui kondisi harga kedelai saat ini yang makin tinggi. Harga kedelai impor di Polman mencapai Rp9.500 per kilogram (kg).

Sementara, untuk kedelai lokal harganya hingga Rp10 ribu per kg. Darmi dan Wardiman mengaku tetap memproduksi tempe untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, meski terancam gulung tikar.

Apalagi, kata dia, jika harga kedelai tetap melambung tinggi pasangan suami istri ini berencana akan beralih profesi. Darmi dan Wardiman bukanlah salah satu produsen tempe yang terancam gulung tikar, karena masih ada puluhan produsen kecil lainya yangjuga terancam gulung tikar jika kedelai terus melambung tinggi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6764 seconds (0.1#10.140)