Telunjuk.com optimis pimpin pasar shopping search engine
Telunjuk.com optimis pimpin pasar shopping search engine
A
A
A
Sindonews.com - Semakin populernya e-commerce dan tingginya minat serta daya beli masyarakat Indonesia terhadap produk consumer electronics membuka ruang pasar baru terhadap layanan yang disebut shopping search engine atau pencarian untuk belanja.
Telunjuk.com adalah salah satu pionir layanan shopping search engine di Indonesia. Didirikan oleh Redya Febriyanto dan Hanindia Narendrata Rahiesa, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memutuskan berwiraswasta setelah mengikuti program mentorship dari perusahaan digital incubator Project Eden.
Belum lama ini, mereka bahkan baru saja mendapat pendanaan dari Venture Republic Inc, perusahaan asal Jepang yang dikenal sebagai pemilik berbagai situs vertical search engine di Jepang, seperti coneco.net, travel.jp, hingga hotel.jp.
Menurut co-founder Telunjuk.com Hanindia Narendrata Rahiesa, pasar shopping search engine semakin menjanjikan seiring menjamurnya e-commerce dan toko online di Indonesia. ”Perusahaan seperti Planet Sports (MAP), Martha Tilaar, hingga Kalbe saat ini sudah memiliki toko online sendiri,” ujarnya, Selasa (17/9/2013).
Pada 2012, total nilai transaksi online di Indonesia sudah mencapai Rp2.5 triliun. Tahun ini, nilainya diprediksi akan meningkat ke angka Rp4,5 triliun. Dalam 5-10 tahun kedepan bahkan pertumbuhannya dinilai masih akan eksponensial.
Bisnis model shopping search engine memang unik. Sebagai quality leads generator, Telunjuk.com menggunakan model Cost-per-Click (CPC) dan Cost-per-Sales (CPS) setiap kali Telunjuk.com me-refer user ke toko online tertentu. Mereka mengambil komisi minimal 3-5 persen dari transaksi untuk produk elektronik, serta 5-20 persen untuk fashion produk.
”Berdasarkan pengalaman selama ini, minimal kami memberikan Sales Conversion Rate 10x lebih baik kepada e-commerce atau toko online dibanding saat mereka beriklan di Google Adwords dan Facebook Ads,” ujar Narendrata. ”Karena itu saya optimistis bisnis ini sangat menjanjikan,” tambahnya.
Setelah mendapatkan pendanaan, Narendrata mentargetkan Telunjuk.com menjadi best shopping reference di Indonesia. ”Kami bermimpi supaya nantinya masyarakat Indonesia akan selalu cek Telunjuk setiap kali mereka ingin berbelanja/mengeluarkan uang/spending,” katanya.
Karena itu, fokus mereka saat ini adalah menambah jumlah produk dan merchant yang listing di Telunjuk.com, serta memastikan Telunjuk.com hadir di setiap channel dengan user experience yang sangat baik.
”Semoga dalam waktu dekat kami bisa hadir di mobile devices, TV, social media, hingga aplikasi instant messaging. Kami juga akan terus berpromosi ke masyarakat yang lebih luas,” paparnya.
Tentu saja, di pasar yang masih terbilang kecil ini mereka tidak sendirian. Ada beberapa startup yang sudah memosisikan diri sebagai Price Comparison Portal. Mulai dari Pricearea dan Inkuiri (Indonesia), Pricepanda (Jerman/Rocket Internet), Priceprice (Jepang), dan Priceza (Thailand).
Telunjuk.com adalah salah satu pionir layanan shopping search engine di Indonesia. Didirikan oleh Redya Febriyanto dan Hanindia Narendrata Rahiesa, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memutuskan berwiraswasta setelah mengikuti program mentorship dari perusahaan digital incubator Project Eden.
Belum lama ini, mereka bahkan baru saja mendapat pendanaan dari Venture Republic Inc, perusahaan asal Jepang yang dikenal sebagai pemilik berbagai situs vertical search engine di Jepang, seperti coneco.net, travel.jp, hingga hotel.jp.
Menurut co-founder Telunjuk.com Hanindia Narendrata Rahiesa, pasar shopping search engine semakin menjanjikan seiring menjamurnya e-commerce dan toko online di Indonesia. ”Perusahaan seperti Planet Sports (MAP), Martha Tilaar, hingga Kalbe saat ini sudah memiliki toko online sendiri,” ujarnya, Selasa (17/9/2013).
Pada 2012, total nilai transaksi online di Indonesia sudah mencapai Rp2.5 triliun. Tahun ini, nilainya diprediksi akan meningkat ke angka Rp4,5 triliun. Dalam 5-10 tahun kedepan bahkan pertumbuhannya dinilai masih akan eksponensial.
Bisnis model shopping search engine memang unik. Sebagai quality leads generator, Telunjuk.com menggunakan model Cost-per-Click (CPC) dan Cost-per-Sales (CPS) setiap kali Telunjuk.com me-refer user ke toko online tertentu. Mereka mengambil komisi minimal 3-5 persen dari transaksi untuk produk elektronik, serta 5-20 persen untuk fashion produk.
”Berdasarkan pengalaman selama ini, minimal kami memberikan Sales Conversion Rate 10x lebih baik kepada e-commerce atau toko online dibanding saat mereka beriklan di Google Adwords dan Facebook Ads,” ujar Narendrata. ”Karena itu saya optimistis bisnis ini sangat menjanjikan,” tambahnya.
Setelah mendapatkan pendanaan, Narendrata mentargetkan Telunjuk.com menjadi best shopping reference di Indonesia. ”Kami bermimpi supaya nantinya masyarakat Indonesia akan selalu cek Telunjuk setiap kali mereka ingin berbelanja/mengeluarkan uang/spending,” katanya.
Karena itu, fokus mereka saat ini adalah menambah jumlah produk dan merchant yang listing di Telunjuk.com, serta memastikan Telunjuk.com hadir di setiap channel dengan user experience yang sangat baik.
”Semoga dalam waktu dekat kami bisa hadir di mobile devices, TV, social media, hingga aplikasi instant messaging. Kami juga akan terus berpromosi ke masyarakat yang lebih luas,” paparnya.
Tentu saja, di pasar yang masih terbilang kecil ini mereka tidak sendirian. Ada beberapa startup yang sudah memosisikan diri sebagai Price Comparison Portal. Mulai dari Pricearea dan Inkuiri (Indonesia), Pricepanda (Jerman/Rocket Internet), Priceprice (Jepang), dan Priceza (Thailand).
(dmd)
Explore More